Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Kerobokan Sebaiknya Dipindah

Kompas.com - 22/02/2012, 17:35 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Badung menginginkan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kuta, dipindahkan ke daerah lain di Provinsi Bali karena dianggap kondisinya sudah tidak layak dan beberapa kali terjadi kerusuhan antarnarapidana.

"Sejak lama kami menginginkan Lapas ini dipindah ke daerah lain," kata Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta saat berkunjung ke Lapas Kerobokan, Rabu (22/2/2012). Selain kapasitasnya yang sudah tidak mencukupi, lokasi lapas dekat dengan pemukiman dan vila yang ditinggali turis asing.

Ia mengaku sudah mencari tempat di wilayah Kabupaten Badung, namun sampai saat ini belum ada lahan yang dianggapnya cocok untuk pembangunan Lapas itu. "Makanya, kalau bisa, jangan di wilayah Badung," katanya di sela-sela melihat langsung situasi Lapas Kerobokan yang terbakar akibat kerusuhan antarnarapidana dini hari tadi.

Terkait biaya pembangunan, Sudikerta menyatakan bahwa Pemkab Badung siap memberikan kontribusi. Namun, dia meminta pihak Kementerian Hukum dan HAM melakukan kajian terlebih dulu. "Kalau memang ada usulan di wilayah kami, tidak masalah, asalkan harus sesuai dengan Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)," kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu.

Mengenai kerusuhan yang mengakibatkan bangunan kantor dalam Lapas itu ludes terbakar, Wabup melihat ada kompleksitas persoalan internal yang tidak terselesaikan dengan baik. "Dalam kondisi over load seperti di Lapas ini, sangat mungkin terjadinya benturan yang memicu emosi antarnarapidana. Makanya, kalau bisa, ada pemisahan narapidana menurut kasusnya. Terpidana kasus pencurian biasa, tempatnya harus terpisah dengan terpidana narkoba, korupsi, dan lain-lain," katanya.

Menurut dia, kerusuhan itu sangat berpengaruh pada lingkungan di sekitar Lapas. Apalagi di kawasan Kerobokan banyak dihuni wisatawan asing yang tinggal dalam rentang waktu relatif panjang dan menyatu dengan penduduk setempat.

Berdasarkan keterangan Kepala Lapas Kerobokan, Bowo Narwono, jumlah penghuni per tanggal 21 Februari 2012 sebanyak 1.015 orang. Jumlah itu sangat tidak realistis dibandingkan dengan daya tampung Lapas yang hanya untuk 300 orang. Apalagi, jika dibandingkan dengan jumlah petugas pengamanan Lapas yang hanya 20 orang.

Kerusuhan mengakibatkan seluruh ruang perkantoran di dalam Lapas hangus terbakar. Selain itu, tiga penghuni dan seorang polisi mengalami luka-luka sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabudin, mengakui, kondisi Lapas tersebut sudah tidak layak lagi. Namun, hingga kini pihaknya masih belum menemukan solusi atas persoalan tersebut.

"Membangun Lapas itu tidak mudah seperti membangun puskesmas. Harus ada pertimbangan lokasi, lingkungan, dan keamanan," katanya saat meninjau Lapas Kerobokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com