Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Lapas Akan Diledakkan

Kompas.com - 22/02/2012, 02:44 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Setelah api bisa dipadamkan, pihak kepolisian mulai menyusun rencana untuk menerobos masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan Denpasar, Bali. Berdasarkan skenario seperti yang dikatakan Kapolda Bali Irjen Totoy Herawan Indra, yang ditemani Kapolres Denpasar Kombes I Wayan Sunartha, mereka akan meledakkan salah satu pintu masuk lapas.

Para narapidana Lapas Kerobokan mengamuk dan membakar lapas pada Rabu (22/2/2012) sekitar pukul 00.00 Wita. Kebakaran pada awalnya terjadi di kantor untuk masuk ke lapas, sebelum membesar dan membuat suasana semakin mencekam.

Tiga mobil pemadam kebakaran dan dua water canon dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Perlu waktu lebih dari tiga jam untuk memadamkan api, dan setelah itu aparat kepolisian yang dibantu TNI Korem 163 Denpasar berencana menerobos masuk ke dalam lapas pada pukul 04.30 Wita.

Satu napi gunakan telepon seluler

Di tengah kekacauan akibat kebakaran yang terjadi, tiga napi terlihat ingin memanfaatkan kesempatan. Tetapi, penjagaan yang ketat di luar lapas membuat mereka harus kembali masuk ke dalam lapas.

Menurut pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, satu napi tampak di atas atap lapas, sedangkan dua lainnya berdiri di pintu lapas. Satu di antara dua napi tersebut tampak memegang telepon seluler. Diduga mereka memantau situasi di luar lapas dan selanjutnya memberikan informasi kepada rekan-rekannya yang masih di dalam.

Namun, karena penjagaan yang ketat di luar lapas yang berkapasitas 330 orang tetapi menampung lebih dari 1.050 napi itu, maka ketiga napi tersebut langsung kembali ke dalam. Di samping itu, lokasi di sekitar lapas juga sudah disterilkan dengan pemasangan police line.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com