Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Berlalu, Siswa Wajib Benahi Kelas

Kompas.com - 21/02/2012, 16:50 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com - Sehari pascabanjir yang melanda perkotaan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa (21/2/2012), aktivitas masyarakat mulai berangsur pulih. Termasuk beberapa sekolah yang diliburkan, akibat ruangan kelasnya terendam air.

Beberapa siswa di masing-masing sekolah tampak melakukan bersih-bersih ruangan kelas, sebelum mereka melanjutkan pelajarannya. Salah satunya di SDN Gunung Maddah 3 Sampang. Di sekolah ini ratusan siswa tanpa seragam sedang melakukan kerja bakti membersihkan kelas yang penuh dengan lumpur.

Muhammad Sidik, Kepala SDN Gunung Maddah 3 mengatakan, semua siswa wajib datang ke sekolah untuk membersihkan ruang kelas. Sehingga keesokan harinya kelas tersebut sudah bisa ditempati untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar. "Untuk siswa kelas 1 sampai kelas V, kita perintah untuk bersih-bersih sekolah sampai selesai dan kita suruh untuk pulang. Sementara siswa kelas VI kita perintahkan untuk masuk kelas untuk belajar persiapan ujian nasional," terang Muhammad Sidik.

Pemandangan tersebut, terjadi di sejumlah rumah dan perkantoran yang terkena luapan Kali Kemuning. Hingga kini, masih ada beberapa daerah yang masih terus digenangi air setinggi 40 sentimeter, seperti di Desa Panggung, Desa Pasean dan Jalan Melati. Bahkan sawah warga yang hampir panen juga turut terendam.

Sementara itu, Imam Sanusi, Kepala Badan Pencegahan dan Penanggulan Bencana Daerah (BPPBD) Sampang menjelaskan, untuk mengurangi luapan Kali Kemuning yang letaknya berada di tengah Kota Sampang, akan melakukan pengerukan lumpur yang sudah lama terjadi pendangkalan. "Kita sudah mendapat satu pekerjaan proyek normalisasi saluran air dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur untuk mengurangi luapan air, terutama ketika ada banjir kiriman dari daerah utara Kota Sampang," terangnya.

Ditambahkan Imam, Kali Kemuning memang satu-satunya sungai yang ada di dalam Kota Sampang, yang paling sering menyebabkan banjir. Kejadian pada Senin (20/2/2012) kemarin, sudah yang ketiga kalinya dalam tahun ini. Jika mengacu kepada tahun-tahun sebelumnya, jika curah hujan normal, kejadian banjir bisa sampai enam kali dalam setahun dengan intensitas hujan antara 2 sampai 3 jam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com