Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiji Tukang Pijat yang Gemulai

Kompas.com - 19/02/2012, 13:38 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Wiji Subekti (60), terduga korban pembunuhan di Nganjuk, Jawa Timur, berprofesi sebagai tukang pijat. Duda yang dikenal bertingkah gemulai itu menjalani profesinya sejak datang di Kediri. Wiji, asli kelahiran Kediri, tetapi ia lama tinggal di luar kota karena bekerja di sebuah pabrik. Duda dua anak itu lalu pulang ke Kediri dan tinggal bersama Suryanto, adik kandungya.

Lelah menganggur, dia lantas menekuni profesi sebagai tukang pijat. ”Ya 3 tahunan ini dia menjadi tukang pijat,” kata Suparni, kakak Wiji, Minggu (19/2/2012).

Menurut Suparni, sejak membuka jasa pijat, pelanggan Wiji tergolong banyak. ”Ada yang datang langsung ke rumahnya, ada yang cukup memanggil melalui SMS. Orangnya supel dan kemayu,” imbuh Suparni lagi.

Pada hari naasnya, Senin (5/9/2011), Wiji memberi tahu keluarga akan memijat seseorang yang telah menghubunginya melalui SMS. Hari itu, sekitar pukul 05.00, Wiji sudah pamit kepada keluarganya. ”Jam 5 habis subuhan berangkat, katanya ya mau mijit,” kata Suparni.

Hal itu diperkuat penuturan Siswadi (49), tetangga Wiji, yang menyaksikan Wiji hendak naik bus di Jalan Raya Mojoroto arah Nganjuk. ”Saya tanya katanya mau mijat,” kata Siswadi.

Siang hari, sekitar pukul 11.00, keluarga mendapat kabar bahwa Wiji mengalami kecelakaan di Pace, Nganjuk. Keluarga yang menjemputnya mendapatinya dalam keadaan teler dan kemudian dibawa pulang. Keluarga sempat merawat beberapa jam hingga Wiji mengembuskan napas terakhir, Selasa (6/9/2011) sekitar pukul 01.00. Wiji lantas dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, tanpa dilaporkan kepada pihak berwajib.

Sebelumnya, Mujianto (24), warga Dusun Pule, Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, menjadi tersangka pembunuhan berantai dengan motif asmara sesama jenis di Nganjuk, Jawa Timur. Tersangka mengaku meracun 15 pria korbannya. Motifnya cemburu karena para korban diduga pesaingnya dalam mencintai Joko Suprianto, pria yang diakui kekasihnya.

Hingga kini Polres Nganjuk baru mengidentifikasi enam korban dengan rincian empat tewas dan dua korban selamat. Dari korban selamat itu polisi dapat menguak kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com