Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI: Usut Dugaan Rencana Pembunuhan di Kalteng!

Kompas.com - 17/02/2012, 17:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Jakarta menerima kunjungan perwakilan Front Pembela Islam (FPI) di kantornya di Jl Kembang I, Rt 7 Rw 1, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2012). Pantauan Kompas.com, lima perwakilan FPI diterima masuk oleh tiga orang, yaitu Bendrikson, kepala kantor Perwakilan Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Jakarta, Diwung, staf antar lembaga dan Maman Darmawan.

Setelah melakukan pembicaraan selama kurang lebih 15 menit, di depan wartawan, Panglima FPI, Habib Maman Suryadi mengatakan maksud dan tujuannya mendatangi kantor tersebut adalah untuk menuntut pengusutan indikasi rencana pembunuhan oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, terhadap anggotanya di Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.

"Kami ke sini mendesak Gubernur Kalimantan Tengah untuk diproses secara hukum karena ada dugaan instruksi pembunuhan kepada kami," tegasnya.

Ia melanjutkan, tujuan petinggi FPI mengunjungi Kalimantan Tengah adalah untuk kepentingan dakwah semata.

"Kita mau memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kemudian kami dihadang dengan membawa senjata tajam dan ikat kepala merah, serta anarkis," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan pemuda masyarakat adat Dayak di Kalteng menyerbu Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Sabtu (11/2/2012) lalu. Mereka menyerbu masuk bandara setelah pesawat yang ditumpangi Ketua FPI, Habib Rizieq, mendarat di bandara terbesar di Kalteng itu.

Ratusan pemuda di Kalteng tersebut menolak kedatangan Ketua FPI, Habib Rizieq, di Palangkaraya. Adapun Habib Rizieq rencananya akan meresmikan pendirian FPI Palangkaraya.

Penolakan warga

Kantor Perwakilan Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Jakarta berada di tengah pemukiman padat penduduk. Warga sekitar yang telah mengetahui satu hari sebelumnya tentang rencana kedatangan FPI tersebut mengaku menolak kedatangan tersebut. Pasalnya, warga takut akan terjadi kericuhan di wilayah pemukiman mereka yang selama ini aman dan damai.

"Kita kedatangan satu ormas. Ini kan kampung, ya, banyak anak-anak warga resah. Ya, kita sedia payung sebelum hujan saja, datang dengan damai, pulang juga dengan damai," ujar Kailani (40), ketua RW 01, Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat.

Ia berharap, FPI sebagai organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Islam mampu memberikan citra yang baik bagi Islam itu sendiri dengan tidak menyertakan kekerasan dalam melakukan aksi-aksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com