Bunga Rafflesia Rawan Dirusak

BENGKULU, KOMPAS.com — Bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldii yang kerap tumbuh di hutan di Provinsi Bengkulu, rawan perusakan oleh masyarakat yang tidak peduli dengan puspa langka Indonesia itu.

Padahal, jika dikelola dengan baik rafflesia yang tumbuh di habitat aslinya, berpotensi menjadi daya tarik ekoturisme yang memberi nilai ekonomi.

Ketua Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L2) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Holidin, Senin (6/2/2012), mengatakan, minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan menjadi penyebab masih adanya kasus perusakan rafflesia dan tanaman inangnya, Tetrastigma.

Selain itu, adanya kepercayaan bahwa rafflesia bisa dijadikan obat membuat risiko perusakan semakin tinggi.

"Pernah ada orang yang melihat rafflesia mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5 bersama saya, bilang bahwa rafflesia memiliki khasiat sebagai obat malaria dan kanker," kata Holidin.

Selama ini, Hutan Lindung Bukit Daun menjadi salah satu habitat alami rafflesia. Beberapa waktu lalu, di lokasi ini ditemukan bongkol rafflesia berdiameter sekitar 20 sentimeter yang diperkirakan akan mekar dua minggu lagi, dirusak dan dicacah orang tidak bertanggung jawab.

Di samping itu, di daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, ada pula inang rafflesia berdiameter 2-3 sentimeter yang ditebas.