Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Brimob Tewas Ditembak

Kompas.com - 29/01/2012, 03:24 WIB

Jayapura, Kompas - Briptu Sukarno (33), anggota Detasemen A Brimob Polda Papua, tewas ditembak orang tak dikenal, Sabtu (28/1) pagi, di kawasan Kampung Wandenggobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Penembakan ini merupakan peristiwa kesekian setelah delapan hari lalu Krina Rofik (26), warga sipil, juga tewas ditembak orang tak dikenal di Mulia.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Wachyono, saat ditembak Briptu Sukarno tengah berpatroli bersama 11 rekannya.

Kepala Polres Puncak Jaya AKBP Alex Korwa mengakui adanya peristiwa penembakan tersebut. Peristiwa terjadi saat satuan patroli Brimob itu tengah bergerak di sekitar wilayah pengambilan material yang dikerjakan PT Modern. ”Polisi belum dapat memastikan siapa pelaku penembakan,” kata Alex Korwa.

Briptu Sukarno tewas di tempat kejadian dengan luka tembak pada pipi kiri tembus ke bagian belakang kepala. Jasadnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mulia dan selanjutnya diterbangkan ke Sentani, Jayapura. Hingga kemarin, jenazahnya disemayamkan di Mako Brimob Polda Papua.

Kombes Wachyono mengatakan, selain mengejar pelaku, polisi juga meningkatkan patroli dan kewaspadaan di pos-pos di wilayah Puncak Jaya.

Hentikan konflik

Koordinator Jaringan Damai Papua Neles Tebay dari Jayapura menyatakan, penembakan yang berulang kali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya adalah percikan dari belum diselesaikannya aneka masalah mendasar di Papua.

Karena itu, pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera duduk bersama dengan masyarakat Papua untuk mengidentifikasi persoalan mendasar di Papua. Langkah itu penting untuk menghentikan dan mencegah terjadinya kembali konflik dan kekerasan di Papua.

”Jika persoalan mendasar itu tidak dikenali dan dicarikan bersama solusinya, kekerasan dan konflik akan terus berulang dan korbannya bisa siapa saja, baik rakyat sipil, polisi, dan tentara,” kata Neles Tebay.

Saling menyalahkan dan menuduh sama sekali tidak akan menyelesaikan persoalan, bahkan memperkeruh masalah.

Ia menegaskan pentingnya duduk bersama mengidentifikasi persoalan dasar Papua dan mencari bersama pemecahannya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomitmen membuka dialog dengan masyarakat Papua, dan itu perlu ditindaklanjuti.

Prioritas kerja

Dalam konteks itu, Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), menurut Neles Tebay, perlu menempatkan dialog sebagai prioritas kerja mereka, atau setidaknya mempercepat proses dialog itu terwujud. Diharapkan dengan langkah itu, konflik dan kekerasan dapat dicegah.

Menurut catatan Kompas, awal Desember 2011 dua anggota Satuan Gegana Mabes Polri, yaitu Bripda Feriyanto Kaluku dan Bripda Eko Afriansyah, juga tewas ditembak orang tak dikenal.

Saat itu keduanya tengah melintasi Kali Semen di sekitar Kampung Wandenggobak seusai menjemput rekan mereka yang sakit di Pos Tingginambut.(JOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com