Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Penumpang Belum Ditemukan

Kompas.com - 25/01/2012, 02:59 WIB

AMBON, KOMPAS - Lima penumpang perahu cepat Inarissa yang tenggelam di perairan Seram, Maluku, Sabtu lalu, hingga Selasa (24/1) belum ditemukan. Nakhoda dan pengguna transportasi laut kembali diingatkan kemungkinan cuaca buruk terjadi di perairan Maluku hingga akhir pekan ini.

Kepala Humas SAR Ambon Imron Khaerul mengatakan, pencarian oleh tim gabungan terhadap lima penumpang yang hilang itu terus dilakukan. Pencarian menggunakan empat kapal dan tiga perahu karet milik SAR Ambon, TNI AL, dan Polisi Air Kepolisian Daerah Maluku. Nelayan di sekitar Pulau Ambon juga berpartisipasi.

Kelima penumpang yang masih dicari adalah Epi Siwalete, Almendo Pesireron, Uling Poceratu, Andre Pariama, dan Falen Bakarbessy. Sebelumnya, Minggu hingga Senin lalu, tim gabungan menemukan empat penumpang perahu cepat itu tewas. Adapun 11 penumpang lainnya selamat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Kifli Wakano mengatakan, kecelakaan laut di Maluku kerap terjadi pada moda transportasi laut yang berangkat dari dermaga yang nihil pengawas.

Perahu cepat Inarissa berangkat dari dermaga di samping Pelabuhan Tulehu yang tidak ada pengawas. Keberangkatan perahu sama sekali tidak perlu izin syahbandar pelabuhan.

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Ambon kembali mengeluarkan peringatan dini tentang cuaca ekstrem di perairan Maluku. Dalam peringatan dini yang berlaku hingga akhir pekan itu, gelombang laut setinggi 2-6 meter dimungkinkan terjadi di perairan sekitar Pulau Ambon dan Pulau Seram, Laut Buru, Laut Banda, Perairan Kei, Laut Aru, perairan sekitar Pulau Tanimbar, dan Laut Arafura.

Penyeberangan ditutup

Karena cuaca buruk, aktivitas dua penyeberangan di Nusa Tenggara Barat, yaitu rute Pelabuhan Lembar (Lombok Barat)- Pelabuhan Padangbai (Bali), dan Pelabuhan Sape (Bima)-Labuhan Bajo (Nusa Tenggara Timur), untuk sementara ditutup.

”Untuk sementara penyeberangan Lembar-Padangbai ditutup mulai pukul 13.30 sampai besok (Rabu). Sebelumnya, ada feri yang akan diberangkatkan, tetapi dibatalkan karena di tengah laut cuacanya lebih buruk,” ujar Lunggu Simanjuntak, Manajer Operasi ASDP Pelabuhan Lembar.

Lintasan penyeberangan feri dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, ke Sape, NTB, ditutup akibat tinggi gelombang di perairan Flores mencapai 3 meter.

Penutupan dilakukan sejak Minggu lalu. Hingga kemarin feri belum beroperasi. KMP Cengkih Afu dan KMP Dewana Dharma masih bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo.

Aktivitas nelayan di selatan Jawa Barat juga tersendat. Nelayan tak ingin mengambil risiko dengan gelombang tinggi hingga 6 meter, dengan kecepatan angin mencapai 40 kilometer per jam.

(APA/CHE/WIE/REK/ACI/RUL/SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com