Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa Minta Telekonferensi, Nazaruddin Keberatan

Kompas.com - 15/01/2012, 18:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Muhammad Nazaruddin keberatan jika kesaksian Mindo Rosalina Manulang dalam persidangan disampaikan melalui telekonferensi. Salah satu kuasa hukum Nazar, Elza Syarief mengungkapkan hal tersebut, Minggu (15/1/2012).

"Itu (telekonferensi) nggak ada dalam hukum acara, itu bisa berbohong, itu melanggar undang-undang," kata Elza saat dihubungi pewarta.

Pihak Rosa sebelumnya meminta kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar mengajukan permohonan ke majelis hakim supaya Rosa dapat bersaksi melalui telekonferensi. Langkah itu dilakukan menyusul adanya ancaman yang diterima Rosa.

Elza menambahkan, permintaan Rosa untuk bersaksi secara telekonferensi itu bisa saja merupakan suatu rekayasa agar sosok ketua besar tidak terungkap. "Itu direkayasa supaya gak terbuka ketua besar," ucapnya.

Seperti diberitakan, Rosa berjanji mengungkap siapa sosok ketua besar yang ada dalam pembicaraan Rosa dengan Angelina Sondakh. Sosok ketua besar itu, menurut Rosa, hanya akan diungkapkannya di persidangan Muhammad Nazaruddin.

Besok, Senin (16/1/2012) Rosa dijadwalkan bersaksi untuk mantan atasannya, Nazaruddin. Selain Rosa, terpidana kasus suap wisma atlet lainnya, yaitu, Mohamad El Idris juga akan bersaksi. Direncanakan pula pemeriksaan Direktur Utama PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi sebagai saksi besok.

Sidang dengan agenda pemeriksaan tiga saksi ini dua kali ditunda lantaran Nazaruddin sakit. Elza memastikan, kliennya akan menghadiri sidang, besok. Dalam kasus dugaan suap wisma atlet, Nazaruddin didakwa menerima cek senilai Rp 4,6 miliar dari Rosa dan Idris untuk memenangkan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com