Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkapan Merosot, Harga Ikan di Cilacap Melonjak

Kompas.com - 12/01/2012, 11:28 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com — Cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah menyebabkan tangkapan ikan para nelayan di Kabupaten Cilacap anjlok hingga 50 persen. Akibatnya, harga komoditas ikan laut di sejumlah tempat pelelangan ikan setempat melonjak.

Ketua Rukun Nelayan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) Sri Gito, Kamis (12/1/2012), menyebutkan, hasil tangkapan nelayan yang masuk ke PPSC rata-rata pada dua hari terakhir hanya 10 ton per hari, padahal biasanya mencapai 20 ton per hari.

Parahnya lagi, sekitar 90 persen dari 22.000 unit kapal nelayan tradisional di Cilacap adalah perahu jukung dengan kekuatan satu motor 16 PK. Padahal, untuk menerobos ombak setinggi 4 meter dengan kecepatan angin mencapai 50 km per jam, diperlukan kapal dengan bobot mati minimal 30 ton.

Haryono (54), nelayan Kelurahan Donan, Cilacap selatan, mengatakan, ombak tinggi juga menyebabkan nelayan dengan kapal cukup besar kesulitan mendapatkan ikan.

”Gelombang laut tinggi dan cuaca tak menentu di perairan selatan Jawa membuat ikan-ikan seperti tuna, tongkol, dan tenggiri, bermigrasi sementara ke laut lepas. Ikan-ikan itu bergerak ke perairan yang gelombangnya lebih tenang, kemungkinan ke Pulau Christmas,” tutur Haryono.

Akibat merosotnya tangkapan ikan, harga komoditas itu di tempat pelelangan ikan setempat pun melonjak. Harga udang yang semula berkisar Rp 40.000-Rp 50.000 per kilogram (kg) naik menjadi Rp 60.000-Rp 65.000 per kg. Sementara komoditas kepiting dari Rp 60.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg dan ikan kakap merah dari kisaran Rp 35.000-Rp 40.000 per kg menjadi Rp 50.000-Rp 55.000 per kg.

”Harga ikan bawal putih seberat 5-6 ons yang pekan lalu dijual dengan harga Rp 100.000, kini melonjak menjadi Rp 150.000,” ujar Witarno (45), pedagang ikan di TPI Pantai Widarapayung.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com