Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Petrokimia Gresik Siapkan Rp 1 Triliun

Kompas.com - 12/01/2012, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Dalam upaya meningkatkan kinerja bisnis pada tahun 2012, pabrikan pupuk PT Petrokimia Gresik menyiapkan investasi Rp 1 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki infrastruktur dermaga, dan memperlancar arus distribusi.

”Banyak proyek yang akan dijalankan pada tahun ini dan sifatnya proyek beberapa tahun,” kata Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (PKG) Hidayat Nyakman, di Jakarta, Selasa (10/1).

Menurut Hidayat, empat proyek besar yang akan dilakukan PKG antara lain pembangunan pabrik amoniak urea dengan investasi 700 juta dollar AS dan pembangunan pabrik asam fosfat senilai 200 juta dollar AS. Kedua proyek itu akan berkongsi dengan

produsen batu fosfat Jordan Phosphate Mine co Plc.

Selain itu, PKG juga akan melakukan perbaruan pabrik asam sulfat dan asam fosfat senilai 200 juta dollar AS, pembangunan pabrik kalsinasi (pemanasan suatu benda hingga temperatur tinggi, tetapi masih di bawah titik lebur untuk menghilangkan kandungan dapat menguap) kapur berkapasitas 60.000 ton per tahun, serta perluasan dermaga di Gresik sebesar Rp 500 miliar.

Perbaikan fasilitas pelabuhan ini dilakukan untuk mengantisipasi perluasan pabrik dan tingginya arus bongkar muat kebutuhan pabrik dan distribusi.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun gudang pengantongan pupuk di Gresik dan Lampung dalam upaya memperbaiki sarana distribusi pupuk bersubsidi, baik urea maupun non-urea, dan investasi pengadaan kapal angkut pupuk bekerja sama dengan PT Pusri Holding.

”Tahun ini, kami juga mengembangkan 12 proyek percontohan tanam (demplot) di seluruh Indonesia, seperti seluruh provinsi di Jawa, NTT, NTB, Lampung, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Sulawesi Selatan,” kata Hidayat.

Demplot ini diperlukan untuk membantu masyarakat mengetahui cara bercocok tanam dengan pemakaian pupuk berimbang yang efisien, yaitu menggunakan pupuk organik, pupuk majemuk (NPK), dan urea dengan perbandingan 5:3:2.

”Pada demplot tersebut, kami tidak menggunakan (pupuk) SP-36 dan terbukti di banyak tempat bisa menaikkan produksi padi 1,5 ton sampai 2 ton per hektar,” tutur Hidayat.

Hidayat mengemukakan, tahun 2011, PKG membukukan laba bersih (unaudit) Rp 1,12 triliun, atau naik 39,8 persen ketimbang tahun lalu senilai Rp 801 triliun.

”Kinerja penjualan dan keuangan tahun 2011 semakin membaik dan pada 2012 ditargetkan laba setelah pajak sebesar Rp 1,39 triliun,” ujarnya. (ast)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com