Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api Baru Terus Bermunculan di Riau

Kompas.com - 08/01/2012, 23:42 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hotspot atau titik api baru terus bermunculan di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, dari sebelumnya 22 titik, saat ini Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" 18 milik Singapura mendeteksi sedikitnya ada 47 titik api.

Analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki di Pekanbaru, Minggu, mengatakan ke 47 titik api tersebut tersebar di sejumlah kabupaten/kota yang ada di provinsi ’kaya minyak’ itu.

Untuk kemunculan titik api terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah yang mencapai 13, kemudian disusul Pelalawan (11 titik), Kota Dumai (5 titik), dan Kabupaten Rokan Hulu, Siak serta Indragiri Hilir masing-masing terdapat empat titik api.

Kemudian titik api juga berada di Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir sebanyak dua titik, Kampar (satu titik) dan Kuantansingingi juga satu titik api. "Dengan demikian, titik api yang baru bermunculan di Riau ada sebanyak 25 titik mengingat sebelumya jumlah titik api di Riau hanya 22 titik," kata Marzuki, Minggu (8/1/2012).

Menurut dia, bermunculannya titik api baru di bentangan daratan Provinsi Riau disebabkan minimnya curah hujan dan kondisi suhu udara yang kian terik. "Pastinya karena panas banyak muncul titik api. Namun prediksi besok, hujan akan sudah mulai turun dan ini berkemungkinan berkurangnya titik api," katanya.

Suhu udara di sebagian besar Provinsi Riau termasuk Pekanbaru sebelumnya sempat dikabarkan mendekati kondisi ekstrim yakni mencapai 34,6 derajat celsius, pemicunya adalah gangguan cuaca yang bermuara dari Barat Daya Sumatera atau Samudra Hindia.

Kondisi ini yang kemudian menurut para ahli dan analis BMKG menyulut bermunculannya puluhan titik api baru di sebagian besar bentangan daratan Pulau Sumatra termasuk Riau.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com