JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan belum membaik. Kuasa hukum Nunun, Ina Rahman mengatakan, kondisi kliennya itu memburuk saat kembali ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, seusai menjalani rawat inap di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/1/2012) kemarin.
"Ibu lagi drop banget. Penyidik semalam juga sudah tahu, tensinya 170/120 mm/hg. Itu penyidik lihat sendiri. Jadi, dari Rumah Sakit (RS Polri) ke rutan, di rutan lalu dipanggil lagi oleh dokter rutan, menyatakan ke penyidik kalau tensinya 170/120," kata Ina di Jakarta, Selasa (2/12/2012).
Kondisi kesehatan Nunun yang naik turun ini, kata Ina, tidak lepas dari penyakit lupa berat yang diderita Nunun. Ditambah lagi, katanya, beban pikiran akibat kasus yang melilitnya.
"Ya, pastilah (jadi beban pikiran). Saya saja pusing, apalagi Ibu," ungkap Ina.
Sejauh ini, pihak Nunun belum mendapatkan jadwal pemeriksaan lanjutan di KPK.
Sementara itu, juru bicara KPK, Johan Budi, secara terpisah mengatakan, dalam sepekan ini KPK menunggu kondisi Nunun membaik sebelum melakukan pemeriksaan. Semalam, Nunun dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu setelah menjalani rawat inap sejak Sabtu (31/12/2011) pekan lalu. Belum diketahui detil kesehatan Nunun saat itu sehingga membuat istri mantan Wakil Kepala Polri, Komjen (Purn) Adang Darajatun itu harus dilarikan ke rumah sakit.
Johan mengatakan, pihaknya tidak sembarangan membawa seorang tahanan seperti Nunun ke rumah sakit. Dokter KPK melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa Nunun ke rumah sakit.
Seperti diketahui, Nunun menjadi tersangka karena diduga memberikan sejumlah cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) ke anggota DPR 1999-2004. Diduga, pemberian tersebut untuk meloloskan Miranda Goeltom sebagai DGSBI 2004.
Saat disinggung soal dugaan keterlibatan Miranda dalam kasus ini, Ina enggan berkomentar.
"Saya tidak bisa bicara by kasus, karena ini masih on proses. Kalau misalnya ini saya jawab sekarang, itu mendahului proses pemeriksaan. Saya tidak bicara panjang lebar, karena kasusnya pelik banget kan. Kepala saya sudah pusing mikirin kasus ini. Apalagi, sekarang Ibu lagi drop," ucap Ina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.