Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tenggelam, Empat Tewas

Kompas.com - 22/12/2011, 03:22 WIB

AMBON, KOMPAS - Kapal Motor Hacu Indah Pratama yang berlayar dari Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat, ke Pulau Seira, tenggelam di perairan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, Rabu (21/12). Empat dari sekitar 100 penumpangnya tewas.

Kepala Humas Administratur Pelabuhan Kelas I Ambon Joko Susanto, Rabu (21/12), yang memperoleh informasi dari Kepala Kantor Pelabuhan Saumlaki Husein Salasiwa, mengatakan, kapal yang berukuran 33 GT itu diperkirakan mengangkut sekitar 100 penumpang. Namun, karena tak dilengkapi surat izin berlayar, jumlah penumpang tidak tercatat resmi. Kapal yang berukuran 33 GT maksimal mengangkut 30 penumpang.

Pukul 10.00 WIT, kapal terbalik di perairan dekat Latdalam akibat diterjang gelombang tinggi. Empat penumpang dilaporkan meninggal, yaitu Helena Refialy (39), Ny Watutamata (42), Bembuwain (11), dan seorang anak bayi berusia tujuh bulan yang belum diketahui identitasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Mathias Malaka yang dihubungi dari Ambon, mengatakan, kapal berangkat dari Saumlaki pukul 06.00 WIT dan tenggelam sekitar tiga jam kemudian.

”Sekarang ini mendekati Natal. Jadi, banyak orang ingin merayakan di kampung halaman. Kemungkinan kapal itu memuat penumpang berlebih,” ujarnya.

Kapal yang berukuran 33 GT maksimal mengangkut 30 orang.

Selain diduga karena kelebihan kapasitas, ada kemungkinan pula kapal tenggelam karena diterjang ombak 3-4 meter. Sejak Rabu pagi, hujan deras, angin kencang, dan ombak setinggi tiga meter memang terjadi di wilayah Maluku Tenggara Barat.

Situasi tersebut sempat membuat tim penyelamat sulit mencapai lokasi tenggelamnya kapal itu.

Jalur darat untuk mencapai lokasi diupayakan dengan terlebih dulu ke Latdalam yang berjarak sekitar dua jam dari Saumlaki. Upaya penyelamatan ini baru mulai dilakukan sekitar pukul 13.00 WIT, karena baru saat itulah pemerintah mengetahui kapal tenggelam.

”Berdasarkan informasi sementara, tidak ada lagi penumpang yang belum ditemukan. Jadi, untuk sementara kami yakin tidak ada penumpang yang hilang karena nakhoda sendiri tidak tahu jumlah total penumpang dari kapal tersebut,” ujar Mathias.

Komandan Pangkalan TNI AL di Saumlaki Letkol (Laut) Budi Rusianto mengatakan, tidak ada dokumen tentang total penumpang. ”Kami masih perlu berkoordinasi apakah perlu melakukan pencarian lagi atau tidak, terutama setelah ada informasi dari penumpang bahwa tidak ada yang hilang,” ujarnya.

Sementara di Ambon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku dan tim SAR Ambon, Rabu malam, mengirimkan personelnya ke Saumlaki untuk membantu pencarian korban.

Sebagian personel naik Kapal Navigasi (KN) Alphard dan sebagian lagi naik pesawat udara hari Kamis ini. Di KN Alphard itu pula dibawa perahu karet, kantung jenazah, matras, dan beras. Kapal yang berukuran 878 GT tersebut diperkirakan baru tiba di Saumlaki pada Jumat besok.

”Speed boat” tenggelam

Kecelakaan laut juga terjadi di di Teluk Ambon, Ambon, Maluku, Rabu siang. Sebuah speed boat (perahu motor) berpenumpang 29 orang terbalik sekitar pukul 12.00 WIT.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi 11 penumpang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sumber Hidup di Ambon.

Yandri Sairluwan, salah satu penumpang, mengatakan, perahu motor itu tengah menyeberangi Teluk Ambon dari kawasan Kota Jawa ke Mardika, sekitar pukul 11.30. Namun saat perahu berada di tengah Teluk Ambon, atau 100 meter dari Mardika, gelombang air laut masuk ke speed boat dan membuat perahu itu terbalik.

Penumpang kemudian berenang ke perahu lain yang berada tidak jauh dari lokasi tenggelamnya speed boat itu. Tidak lama kemudian para penumpang diselamatkan oleh speed boat lain milik warga.

Setelah itu, sebanyak 11 dari 29 penumpang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sumber Hidup di Ambon untuk dirawat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Morits R Lantu mengatakan, perahu terbalik karena kelebihan penumpang. Speed boat itu, menurut dia hanya bisa diisi oleh 16 orang, tetapi kenyataanya penumpangnya mencapai 29 orang. Dia mengancam mencabut izin operasi perahu itu. (Apa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com