Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih Fungsi Lahan Pertanian Berpotensi Timbulkan Kerugian

Kompas.com - 13/12/2011, 03:04 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Alih fungsi lahan pertanian di Kalimantan Timur menjadi tambang batubara di sejumlah wilayah berpotensi menyebabkan kerugian jangka panjang, apabila tidak segera diatasi, kata anggota Komisi II DPRD Kaltim, Siti Qomariah.

Kepada wartawan di Samarinda, Senin, Siti Qomariah mengatakan perubahan tersebut harus segera diatasi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.

"Adanya peralihan lahan pertanian menjadi pertambangan merupakan ancaman, sehingga jangan dibiarkan terus menerus terjadi. Bahkan izin untuk pembukaan lahan tambang khususnya pada bekas lahan tani sebaiknya tidak diberikan," kata Siti Komariah, Senin (12/12/2011).

Politisi perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan aktif memperjuangkan hak-hak rakyat terutama masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah ini menambahkan, selain menghentikan pemberian izin pada lahan yang akan dibuka menjadi areal tambang, pengawasan terhadap areal yang telah ditambang juga perlu dikuatkan.

"Terutama jika lahan tambang tersebut diketahui menyebabkan dampak yang sangat berbahaya, seperti kerusakan lingkungan, dan alam sekitar," kata dia.

Saat ini, lanjut Komariah ada banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi pertambangan dan sudah seringkali memunculkan keluhan oleh masyarakat sekitar.

"Tak hanya di daerah Palaran, Samarinda saja tapi banyak daerah-daerah tani lain di Kaltim lahannya beralih fungsi menjadi tambang. Saya di Komisi II yang menangani hal tersebut sudah berulang kali menerima keluhan dan laporan mengenai dampaknya," papar Komariah.

Ditambahkan, mengenai moratorium tambang, diharapkan kebijakan itu bisa diberlakukan, sehingga areal tambang yang berpotensi menyebabkan dampak berbahaya tidak dibiarkan terus beroperasi. Selain itu, rehabilitasi terhadap areal tambang juga harus segera dilakukan.

"Untuk daerah Makroman dan beberapa daerah pinggiran lain, tambang bukan hanya menyebabkan lingkungan terancam, namun juga mengakibatkan masalah ekonomi dan sosial," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com