Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Sekolah Daerah Terpencil Mengenaskan

Kompas.com - 09/12/2011, 04:33 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Kondisi sekolah di daerah terpencil pada sejumlah wilayah di Jawa Timur sangat mengenaskan. Tingkat efektivitas belajar rendah. Sarana dan prasarana belajar umumnya minim.

Menurut keterangan yang dihimpun Kompas, Kamis (8/12), perhatian dan pengawasan dari instansi terkait terhadap sekolah terpencil kurang dibandingkan dengan perlakuan terhadap sekolah di perkotaan.

Seperti Sekolah dasar Negeri (SDN) Kupang III, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, sebagian besar ruang kelas rusak. Menjadi langganan banjir, baik oleh air hujan maupun luapan air tambak. ”Kalau banjir terpaksa libur sehingga efektivitas belajar sekitar 75 persen,” kata Kepala SDN III Kupang Suparman.

Tunjangan guru untuk sekolah terpencil sebesar Rp 750.000 per bulan, juga macet sejak enam bulan lalu.

Kondisi ruang kelas buruk, juga terjadi di SDN Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Plafon ruang kelas IV - VI dari anyaman bambu (gedek) mulai lapuk dan berlubang.

Ruangan kelas III disekat dengan tripleks untuk kantor. Tidak ada alat peraga atau atlas. ”Sekolah sudah dibangun tahun 1976, sehingga kondisinya sangat tua. Belum pernah ada rehab ruang kelas sejak sekolah ini didirikan,” tutur Kepala SDN Lemah Kembar Yuni Erawati.

Sudah reyot

Kondisi serupa juga terlihat di SDN Bantaran III, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Ruang belajar kelas III, IV, dan V adalah bangunan berukuran 4 x 8 meter dari bambu yang dibangun swadaya wali murid dan warga desa.

Di SDN ini hanya ada dua gedung kelas, dipakai bersama-sama untuk ruang guru, ruang kelas I, kelas II, dan kelas VI. Ruangan disekat-sekat dengan kursi atau papan seadanya.

SDN Sidomulyo 8, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, justru sangat tidak layak sebagai sekolah. Sekitar 100 murid sekolah yang dibangun 1990-an hanya menempati dua rumah dinas milik Dinas Peternakan Provinsi Jatim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com