Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Bantah Kunker untuk Serap Anggaran

Kompas.com - 07/12/2011, 17:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie membantah bahwa kunjungan kerja (kunker) atau studi banding para anggota dewan ke luar negeri hanya untuk penyerapan anggaran. Menurut dia, kunker itu murni untuk kepentingan penyusunan suatu rancangan undang-undang (RUU).

"Nggak ada. Semua berdasarkan perencanaan yang baik," kata Marzuki di Komplek DPR, Rabu (7/12/2011).

Marzuki dimintai tanggapan pernyataan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Sebastian Salang bahwa kunker itu hanya untuk menghabiskan anggaran menjelang akhir tahun 2011 agar tidak dikembalikan ke kas negara.

Marzuki mengatakan, saat ini pimpinan DPR hanya mengizinkan kunker untuk kepentingan penyusunan RUU yang sudah setengah jadi. Tak seperti dulu, kata dia, kepentingan kunker berbagai macam.

"Itu juga kita buat batasan, kriteria. Kalau cuma merevisi beberapa pasal (UU) nggak perlu. Kalau persoalan dalam negeri saja nggak perlu. Kalau penyelesaian RUU, pulangnya pasti ada undang-undang yang disahkan," kata politisi Partai Demokrat itu.

Marzuki menambahkan, jika tak ada referensi di dalam negeri, apapun kebijakan publik yang akan dibuat sebaiknya terlebih dulu melakukan studi komparasi di negara lain. Dia memastikan bahwa para anggota menemui pihak-pihak yang berkompeten.

Mengenai kritikan ketidakterbukaan mengenai kunker itu, menurut Marzuki, memang sebaiknya dijelaskan terlebih dulu maksud dan tujuan kepada publik. "Tapi kalau nggak sempat, berangkat. Pulangnya aja (dijelaskan)," pungkasnya.

Seperti diberitakan, sejak akhir November, sejumlah anggota DPR berkunjung ke luar negeri. Anggota Pansus RUU Penanganan Konflik Sosial studi banding ke Swedia dan India. Sejumlah anggota Komisi IV melakukan lawatan ke Amerika Serikat, China, Jepang, dan India untuk kepentingan RUU Pangan dan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Selain itu, sejumlah anggota Badan Legislasi juga tengah berada di China untuk studi banding terkait RUU Pengawasan Obat dan Makanan. Adapun anggota Komisi IX berkunjung ke Korea Selatan mempelajari penempatan dan perlindungan tenaga kerja di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com