JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diingatkan untuk menghindari tindakan represif terkait munculnya sejumlah aksi massa memeringati hari kemerdekaan Papua yang jatuh pada hari ini, Kamis (1/12/2011).
"Kami meminta Presiden agar memberi instruksi jelas dan tegas kepada jajaran keamanan agar mencegah penggunaan pendekatan keamanan, apalagi dengan kekuatan dan kekerasan," ujar aktivis hak asasi manusia Usman Hamid lewat pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis.
Menurut laporan yang diterima Usman, sejak 30 november lalu, banyak aktivitas patroli aparat keamanan di beberapa titik di Papua. Tempat-tempat keramaian dijaga oleh polisi bersenjata. "Kami menilai, pengkondisian ini membuka potensi pendekatan keamanan termasuk dengan kekuatan menjelang 1 Desember," lanjutnya.
Di Jakarta, sejumlah aktivis Papua dilaporkan juga akan turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa. Usman mengingatkan agar para pengunjuk rasa dan aparat keamanan dapat menahan diri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Secara terpisah, Dorus Wakum, salah satu aktivis HAM asal Papua membenarkan, hari ini sejumlah aktivis Papua akan melakukan aski menuntut hak rakyat Papua. "Pemerintah RI harus akui kedaulatan bangsa papua barat yang sudah ada pada 1 mei 1961. Massa akan berkumpul di Bundaran HI jam 11.00 WIB dan akan bergerak ke istana," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.