PONTIANAK, KOMPAS.com — Ketua Presidium Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Pontianak Leonard Nova Christi mengungkapkan, pemerintah pusat lalai menjaga perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat.
Indikasi itu terbukti dari berulangnya masalah sengketa perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Demikian diungkapkan Leonard dalam pembukaan Kongres Nasional PMKRI Ke-27 dan Majelis Permusyawaratan Anggota Ke-26 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (22/11/2011).
"Rezim SBY-Boediono lebih takut kehilangan kekuasaan dibandingkan kehilangan Pulau Kalimantan," kata Leonard.
Leonard mengatakan, publik tersentak atas fakta bahwa sebelum terjadi perjanjian Indonesia dan Malaysia tahun 1978, ada wilayah Indonesia seluas 1.400 hektar yang kini masuk Malaysia.
"Namun, sampai sekarang, pemerintah pusat tidak menindaklanjuti persoalan itu hingga tuntas. Untuk itu, kami mendukung pernyataan Gubernur Kalimantan Barat Bapak Cornelis yang akan menasionalisasi perusahaan milik Malaysia yang ada di Kalbar kalau Malaysia menolak berunding ulang," kata Leonard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.