Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2011, 9 Penambang Pasir di Sukabumi Tewas

Kompas.com - 12/11/2011, 03:30 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com — Sembilan warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia akibat tertimbun longsor di tambang galian pasir selama kurun 2011.

"Sudah sembilan penggali pasir tewas akibat tertimbun muatan longsor saat sedang menambang pasir selama 2011," kata Usman Susilo, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/11/2011).

Kasus itu terjadi di Kecamatan Kalapanunggal, Cibadak, Pabuaran, dan Sagaranten. Korban terbanyak terdapat di Kampung Batulayang, Desa Bantar Sari, Kecamatan Pabuaran, yang menyebabkan tiga orang tewas.

Menurut dia, bencana longsor galian C rata-rata terjadi pada saat pancaroba atau saat peralihan kemarau (musim kering) ke musim hujan. "Diduga, kejadian tersebut akibat tebing yang sudah retak dan tergerus air hujan sehingga menyebabkan longsor dan menimbun para penggali yang tengah menambang pasir," katanya.

Selain longsor, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi selama 2011 menunjukkan, lima kecamatan diterjang banjir bandang, 15 kecamatan diterjang puting beliung, dan terjadi tujuh kali gempa yang berpusat di Sukabumi.

"Bencana gempa kerap terjadi karena Sukabumi berada di tiga patahan, yaitu Cimandiri, lempeng Australia, dan Samudra Indonesia. Namun, gempa tidak menyebakan kerusakan pada rumah warga atau bangunan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, tingginya potensi gempa menyebabkan Sukabumi merupakan salah satu daerah yang rawan tsunami. Tercatat ada sembilan kecamatan yang rawan terkena dampak tsunami, yaitu Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak, Ciracap, Simpenan, Ciemas, Ujunggenteng, Cibitung, dan Surade.

"Untuk menanggulangi dampak akibat bencana, kami sudah melakukan sosialisasi dan penyuluhan serta memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com