Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Srikandi Buktikan Ketangguhannya

Kompas.com - 10/11/2011, 13:15 WIB
Sandro Gatra

Penulis

"Tanjakannya ngga kuat. Saya sama sekali ngga pernah nanjak. Makanya agak-agak ngga percaya juga bisa nanjak. Walaupun ada yang didorong-dorong juga. He.. He..," timpal Intan.

Bagaimana dengan Rini? Ibu satu anak itu menilai etape kedua dengan rute Merak-Bandar Lampung paling berat lantaran tanjakan panjang dengan kemiringan sampai 45 derajat ketika keluar Pelabuhan Bakauheni Lampung. "Kita belum panas langsung tanjakannya curam," ucap dia.

Mereka sadar risiko ikut jelajah. Selain risiko cedera, gowes di bawah teriknya sinar matahari membuat kulit wajah, tangan, atau kaki terbakar. Benar saja, lantaran kulitnya sensitif, pipi tembem Winda menghitam. Akhirnya, sindiran "bapau gosong" pun berkali-kali terlontar dari peserta lain.

"Enggak apa-apa. Setiap kegiatan pasti punya resiko. Soalnya saya lebih seneng kegiatan outdoor. Saya tahu risikonya, kulit kena panas atau hujan. Itu jangan jadi penyesalan. Nikmati aja," kata Winda.

Rini, Intan, dan Winda, berharap agar semakin banyak perempuan Indonesia yang menjelajah nusantara dengan sepeda.

"Jangan takut enggak mampu," kata Rini.

"Secara fisik, laki-laki memang lebih kuat. Tapi kita punya lebih ketabahan, lebih kesabaran sampai tujuan," timpal Winda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com