Polycare merupakan singkatan dari Polytechnic Caring for Social and Environment, salah satu unit kegiatan mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta. UKM ini bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Kegiatan donor darah yang diprakarsai UKM Polycare dilaksanakan di Gedung Serbaguna PNJ dan diikuti semua sivitas akademika PNJ, mulai mahasiswa, dosen, hingga staf kampus, seperti petugas satpam dan pramukantor (OB).
Kegiatan donor darah juga terselenggara atas kerja sama panitia Polycare dan Badan Eksekutif Mahasiswa PNJ dengan pihak kampus dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok, Jawa Barat.
Pihak kampus dalam hal ini Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan Agus Setiawan. Ia mendukung penuh kegiatan tersebut.
Menurut Ketua Polycare Hasan Al Biruni, kegiatan ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan UKM Polycare.
”Ini acara tahunan sebagai program kerja UKM Polycare. Kali ini merupakan acara ketiga setelah Polycare dibentuk. Sebetulnya acara ini juga merupakan salah satu program dari BEM. Hanya saja, BEM memercayakannya kepada kami,” tutur Hasan di sela-sela kegiatan donor darah.
Selain sebagai acara tahunan, kegiatan ini juga dilakukan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2011.
Peserta donor darah, ujar Hasan, diutamakan mahasiswa dari tingkat pertama hingga tingkat akhir, yang ingin dan mau peduli terhadap lingkungan sosial mereka. Darah yang didonorkan lalu disalurkan PMI Kota Depok ke sejumlah rumah sakit di Kota Depok.
”Kami menyambut baik kerja sama yang dilakukan mahasiswa PNJ dengan PMI Kota Depok ini. Kegiatan ini sangat berguna bagi kami. Hasilnya akan kami salurkan, terutama ke rumah sakit-rumah sakit di Kota Depok yang membutuhkan darah,” tutur Anwar, anggota PMI Kota Depok.
Meski jumlah donor yang ditargetkan panitia Polycare hanya 150 orang, saat pelaksanaan, jumlahnya melebihi target. Antusiasme mahasiswa terlihat jelas dengan banyaknya pendaftar, mencapai 200 orang.
Bahkan, saking banyaknya peserta, PMI hampir kewalahan melayani para donor. Antusiasme mahasiswa juga terlihat dari antrean panjang di ruang tunggu, pos pengecekan darah, dan pos pengujian kelayakan donor.
Waktu donor darah yang singkat, pukul 11.00-14.00, makin mempersempit kesempatan bagi mahasiswa yang ingin berpartisipasi. Tak sedikit mahasiswa yang kecewa lantaran tidak bisa ikut berpartisipasi dalam acara kemanusiaan tersebut.
Rahmalia, mahasiswi Jurusan Teknik Sipil, misalnya, terpaksa mengurungkan niat untuk menyumbangkan darah lantaran kuota dan waktu yang ditentukan panitia telah habis.
”Kecewa juga, sih. Penasaran aja pengin donor darah. Tapi, karena sudah tidak bisa, mau diapakan lagi,” katanya.
Selain mahasiswa, ada pula dosen yang menyempatkan waktu untuk turut berpartisipasi. Salah satunya adalah Ade Haryani, dosen Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan PNJ.
”Saya senang bisa membantu orang lain walaupun hanya melalui donor darah. Rasanya tenang dan perasaan enak setelah selesai diambil darah,” tuturnya.
Selain donor darah, kegiatan masih disambung dengan beberapa acara yang juga berbasis sosial kemasyarakatan. Di antaranya adalah kegiatan bakti sosial dan pengobatan gratis bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok pada 1 November di Pondokjaya, Cipayung, Depok.
Ada juga kegiatan olahraga bareng mahasiswa yang dilaksanakan pada 2 November bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Depok. Terakhir, kegiatan diskusi bersama antara mahasiswa dan Direktorat PNJ pada 4 November di aula Gedung Q PNJ.