Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Akan Selidiki Pembalakan Liar

Kompas.com - 07/11/2011, 01:04 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Barat akan membentuk tim untuk menyelidiki indikasi adanya aktivitas pembalakan liar di Kabupaten Pesisir Selatan pasca terjadinya musibah banjir besar pada 10 kecamatan di daerah itu.

Dalam waktu dekat Polda Sumbar beserta Polres Pesisir Selatan akan membentuk tim untuk menyidik dan memastikan apakah ada aktivitas pembalakan liar di daerah itu terkait musibah banjir besar yang terjadi pada 2 November 2011, kata Kapolda Sumatera Barat Brigjen Wahyu Indra Pramugari di Padang, Minggu (6/11/2011).

Ia mengatakan hingga saat ini Polda Sumatera Barat belum dapat memastikan penyebab banjir besar yang terjadi di 10 kecamatan itu apakah salah satunya dipicu oleh aktivitas pembalakan liar.

Hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait adanya aktivitas pembalakan liar dan harus dilakukan penyidikan terlebih dahulu untuk memastikannya, lanjut dia.

Menurut dia, banjir di Kabupaten Pesisir Selatan disebabkan adanya enam sungai yang meluap, dimana satu diantaranya melewati hutan Taman Nasional Kerinci Seblat serta semua hulu sungai berada di lereng Gunung Kerinci.

Pada 2010 memang ditemukan adanya pembalakan liar di Taman Nasional Kerinci Seblat tapi tidak dalam skala besar, dan tahun ini belum ada laporan yang masuk mengenai adanya penebangan serta penggundulan, lanjut dia.

Selain itu, Polda Sumbar serta Polres Pesisir Selatan telah menyiagakan petugas untuk pengamanan dan bantuan dalam penanganan tanggap darurat hingga saat ini.

Namun ia mengemukakan, keluhan terakhir dari Polres Pesisir Selatan saat ini yaitu terlalu banyak posko bantuan sehingga distribusinya tidak terkoordinir dengan baik.

Untuk itu Polda Sumbar mengusulkan kepada Bupati Pesisi Selatan agar mengatur kembali posko bantuan yang ada supaya tidak tumpang tindih dalam proses distribusi bantuan.

Musibah banjir besar di Pesisir Selatan mengakibatkan 146 rumah hanyut, 1.260 rumah rusak berat, 73 rumah rusak sedang, 201 rumah rusak ringan, 8.813 rumah terendam banjir serta 24 rumah ibadah rusak berat.

Total nilai kerugian yang dihimpun akibat banjir tersebut mencapai Rp 363,9 miliar serta enam orang dinyatakan hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com