Manado, Kompas -
Sebaliknya, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sudah menurun. Demikian pula statusnya turun dari waspada ke normal.
Ferry mengatakan, secara berturut-turut, Gunung Lokon menyembur tiga kali pada pukul 12.00 dengan mengeluarkan asap bercampur debu vulkanik setinggi 250 meter. Dua jam kemudian, Gunung Lokon kembali beraktivitas pada pukul 14.05, 15.03, hingga pukul 15.26 dengan skala lebih kecil.
Ferry juga menyebutkan,
Pelaksana Tugas Wali Kota Tomohon Jemmy Eman mengatakan, aparatnya terus mewaspadai letusan-letusan Gunung Lokon. Koordinasi dengan sejumlah pihak terus dilakukan untuk mengantisipasi letusan berikutnya.
Sementara itu, aktivitas Gunung Lewotobi normal dan tidak ada lagi gempa vulkanik dengan intensitas sampai 28 kali per hari seperti pada awal September 2011.
Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin di Larantuka, Jumat, mengatakan, menurut Badan Vulkanikologi, Meteorologi, dan Geofisika Bandung, aktivitas Gunung Lewotobi sudah mulai rendah dan perlahan kembali normal.
”Masyarakat tidak perlu resah lagi. Menjelang musim hujan tahun ini, masyarakat diharapkan mengolah lahan dengan tenang,” kata Lagadoni.