Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Lokon Sulit Diprediksi

Kompas.com - 28/10/2011, 04:45 WIB

Manado, Kompas - Aktivitas vulkanik Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, hingga kini belum berhenti. Hari Kamis (27/10) pagi, sekitar pukul 05.26, Gunung Lokon masih mengeluarkan letusan di puncak kawah Tompaluan. Meski letusan dalam kategori kecil, warga diminta terus waspada karena aktivitas magma di perut gunung itu terus berlangsung.

Sehari sebelumnya, Lokon dilaporkan meletus dua kali dengan mengeluarkan bunyi dentuman dari perut gunung, Rabu petang, pukul 17.19 dan 17.56. Letusan pertama mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter.

Petugas pengamat Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda, mengatakan, letusan Lokon pada Kamis pagi telah menurun. Namun, ia meminta warga tetap waspada. Permintaan itu sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Tomohon.

”Sangat sulit diprediksi aktivitas Gunung Lokon berhenti total,” katanya. Terakhir, Lokon meletus pada pertengahan Agustus lalu. Sebelumnya, Gunung Lokon meletus pada akhir Juni lalu dan memaksa 5.025 warga yang berasal dari tiga kelurahan, yakni Kinilow , Kinilow Satu, dan Kakaskasen, mengungsi selama dua pekan.

Tomohon normal

Pemantauan pada Kamis petang, terlihat asap putih tipis keluar dari mulut kawah yang berketinggian sekitar 1.140 meter dari permukaan laut. Suasana kota Tomohon juga terlihat normal. Hal sama terlihat pada kehidupan masyarakat yang mendiami kaki Gunung Lokon.

Sejumlah warga Patar, Kelurahan Kinilow, Kota Tomohon, mengatakan, aktivitas Gunung Lokon pada Rabu lalu membuat warga panik karena Lokon mengeluarkan bunyi keras. ”Kami semua keluar dari rumah ketika mendengar bunyi seperti bom dari kawah Tompaluan,” kata Margaret (56), warga Patar.

Farid Ruskanda menambahkan, sampai kemarin masih berlangsung aktivitas kegempaan. Aktivitas kegempaan Gunung Lokon dalam sepekan belakangan mengalami peningkatan. ”Kami belum menurunkan status Gunung Lokon dari status Siaga,” ujarnya. (zal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com