Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemas, Rekaman Perkosaan Belum Didapat

Kompas.com - 26/10/2011, 11:42 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Upaya perburuan empat tersangka pelaku penyekapan 15 jam disertai perkosaan terhadap seorang perempuan berusia 18 tahun di Karombasan Selatan, Lingkungan 1, Kecamatan Wanea, Kota Manado, 17 hari silam, akhirnya membuahkan hasil, Selasa (25/10/2011) pukul 14.00 Wita.

Tim Reserse Mobil (Resmob) Khusus Polda Sulut dipimpin AKP B Torondek berhasil melumpuhkan MS (18), warga Ranotana Weru, Lingkungan 1, Kecamatan Wanea. Sebuah peluru yang mengenai kaki kanan berhasil melumpuhkan MS yang berusaha kabur. Sementara tiga tersangka lain, yakni ST, RS, dan As, masih buron.

"Aduh dok, aduh, aduh sakit," ucap MS saat menjalani pengobatan luka tembak selama satu jam di Rumah Sakit Bhayangkara sebelum dibawa ke Polresta Manado untuk pemeriksaan.

MS dan tiga rekannya, seperti diberitakan, pada 8 Oktober dini hari lalu, menyekap seorang gadis di dekat Markas Polda Sulut. Di bawah todongan pisau, MS dan tiga rekannya bergiliran memerkosa korban. Sadisnya, para pelaku berusia muda ini merekam aksi mereka dengan telepon seluler. Beruntung korban berhasil kabur ketika para pemerkosa tertidur akibat mabuk.

Di depan petugas polisi yang menginterogasinya, MS mengakui perbuatannya. Sementara korban yang datang didampingi Neny Rahmawati dari Lembaga Bantuah Hukum Anak enggan berkomentar dan langsung masuk ke ruang perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polresta

Korban memastikan MS adalah satu dari empat tersangka. Ia berharap semua pelaku pemerkosaan ditangkap dan menerima hukuman setimpal. "Kalau boleh dorang kase (mereka diberi) hukuman setimpal," kata perempuan asal Amurang ini.

Saat ini, korban masih cemas karena rekaman perkosaan yang dipegang tersangka lain masih beredar. MS sendiri mengaku hasil rekaman adegan perkosaan dibawa tersangka ST.

Neny Rammawati mendesak aparat hukum mengganjar tersangka dengan pidana seberat-beratnya. "Salut pada kepolisian yang berupaya mengungkap kasus ini. Masih ada tersangka lain yang buron agar diupayakan segera ditangkap. Para pelaku dihukum seberat-beratnya," katanya.

MS tertangkap di rumahnya di Ranotana Weru. MS adalah remaja putus sekolah dengan ciri khas kaki kiri ditato dan berprofesi sebagai tukang ojek. Keberadaan pelaku diketahui saat mengunjungi pacarnya di Desa Sukur, Minahasa Utara.

Setelah pelarian dua minggu lebih, MS kehabisan uang sehingga kembali ke rumahnya, mengambil uang, lalu mempersiapkan upaya pelarian kembali. Seperti diberitakan, korban yang berusia 19 tahun itu bekerja di salah satu pub di Manado. Ia tinggal di rumah indekos, jauh dari orangtuanya yang sudah bercerai.

Suatu hari menjelang tengah malam, ia mengantar teman seprofesinya pulang menumpang taksi. Ia kemudian pulang seorang diri menuju tempat kos di Malalayang. Namun, saat berjalan di Jalan Bethesda, dekat markas Polda Sulut, MS menyapanya, mengajaknya ikut.

Korban menolak, namun akhirnya terpaksa ikut lantaran ditodong pisau badik. "Kita takut, dorang todong, se naik di oto (saya takut, mereka todong dan memaksa saya naik ke mobil) ada empat orang. Dorang bawa di rumah, di Pakowa kalau tidak salah," ujar korban.

Ia kemudian dibawa ke satu rumah di daerah Pakowa, Wanea. Dia dimasukkan ke dalam kamar ber-AC, direbahkan di karpet. Tangan wanita itu diikat, matanya ditutupi kain. Korban mengaku tak mengenal para pemuda tersebut, ia hanya tahu dua dari empat pemuda pelaku pemerkosanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com