Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Pertimbangkan Hentikan Operasi

Kompas.com - 18/10/2011, 03:08 WIB

Jakarta, Kompas - Manajemen PT Freeport Indonesia mempertimbangkan penghentian operasi di lokasi pertambangan perusahaan tersebut di Timika, Papua. Hal ini sebagai tindak lanjut atas terjadinya aksi perusakan terhadap fasilitas perusahaan dan aksi sabotase atau penutupan jalan untuk menghambat komunitas perusahaan mendapat suplai barang-barang yang dibutuhkan.

Menurut juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdhani Sirait, Senin (17/10), di Jakarta, kegiatan produksi masih dilakukan dengan kapasitas yang terbatas.

Wakil Presiden Bidang Surface Mine PT Freeport Indonesia Nurhadi Sabirin menyatakan, kegiatan produksi terbatas itu hanya dapat dilakukan jika para karyawan dapat bekerja dengan aman, fasilitas perusahaan dapat dihindari dari aksi sabotase, dan komunitas perusahaan mendapat suplai barang-barang yang dibutuhkan.

”Jika hal-hal itu tidak dapat dilakukan, kegiatan produksi dihentikan,” ujar Nurhadi.

Sebagai buntut bentrok ribuan karyawan Freeport dengan kepolisian yang menimbulkan korban jiwa, massa memasuki wilayah operasi PT Freeport Indonesia dengan merusak pagar pintu masuk, merusak kantor salah satu kontraktor. Massa juga memotong pipa konsentrat, yaitu pipa yang mengalirkan konsentrat dari pabrik di dataran tinggi menuju pabrik pengeringan di pelabuhan. Begitu pipa dipotong, hasil produksi tidak bisa lagi dikirim.

”Saat ini, kami fokus meneruskan manajemen pemeliharaan keselamatan tambang, seperti yang diminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” kata dia. Karena situasi keamanan tidak kondusif, sekolah-sekolah yang ada di bawah Yayasan Pendidikan Jaya Wijaya mulai kemarin ditutup untuk menjaga keselamatan anak-anak sekolah.

Ramdhani menjelaskan, massa menutup jalan akses dari pelabuhan menuju wilayah kerja perusahaan dengan menggunakan truk-truk besar sejak lima hari terakhir. Selain itu, massa menutup jalan menuju kawasan permukiman dan perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana sejak hari Minggu.

Kondisi itu mengakibatkan barang-barang logistik yang diperlukan untuk kegiatan produksi dan operasional perusahaan ataupun kebutuhan logistik untuk keluarga karyawan serta avtur untuk bandara tertahan di pelabuhan. Akibat tidak ada lagi stok avtur, sejak hari Minggu tidak ada lagi penerbangan dari Timika dan sebaliknya.

”Selain operasi penerbangan Freeport ke Timika, penerbangan komersial lain juga terganggu. Garuda yang semula melayani Denpasar-Timika-Jayapura menjadi Denpasar-Jayapura. Merpati juga menghentikan penerbangannya. Penerbangan perintis ke pedalaman Papua juga dihentikan karena stok avtur tidak ada,” kata Ramdhani. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com