PALANGKARAYA, KOMPAS.com -- Hubungan PT Freeport Indonesia dengan pekerjanya saat ini sedang berada di titik terendah. Perselisihan kedua belah pihak demikian memburuk sehingga memicu tewasnya seorang pekerja.
"Kondisi itu terjadi karena terabaikannya kesetaraan antara pekerja dengan perusahaan," kata Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Rekson Silaban, Selasa (11/10/2011) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ia yakin kondisi di Freeport bisa pulih asalkan kemitraan dengan pekerja bisa diutamakan sebagai syarat keberlanjutan usaha.
"Perusahaan bisa belajar dari peristiwa itu. Sebaliknya pula, tak ada pekerja yang suka kehilangan pekerjaannya," ungkap Rekson.
Dalam bentrok antara polisi dengan pekerja di Timika, Papua, Senin (10/10/2011), pegawai PT Pangan Sari (perusahaan privatisasi PT Freeport Indonesia) Petrus Ayamiseba (36) tewas.
Menurut Rekson, diperlukan pertemuan sebagai mediasi untuk perusahaan dan pekerja. Akan tetapi, pertemuan itu tak bisa hanya dicetuskan dari satu pihak. "Pemerintah daerah setempat diminta menjadi penengah. Dalam pertemuan, perusahaan harus menjadikan pekerja sebagai mitra sejajar, tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.