Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak SBY, Tolong Lihat Langsung Gunung Guntur!

Kompas.com - 08/10/2011, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Garut, Jawa Barat, Sukron Abdilah, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat langsung kondisi Gunung Guntur di Kabupaten Garut yang rusak berat akibat penambangan pasir. Ia juga mengimbau Bupati Garut H Aceng Fikri merealisasikan kebijakan moratorium penggalian pasir di Gunung Guntur.

Permintaan kepada Presiden RI dan imbauan kepada Bupati Garut itu ia sampaikan melalui sosial media Kompasiana, Sabtu (8/10/2011), setelah mengamati dan mendaki langsung gunung berapi tersebut. Selain disertai narasi lengkap, laporan itu juga dilengkapi foto-foto jurnalistik khas warga yang menggambarkan kerusakan Gunung Guntur dan aktivitas penambangan pasir di wilayah tersebut.

"Kepada Presiden SBY, dengan tulus hati saya memohon untuk melihat langsung kondisi Gunung Guntur yang telah sedemikian (rusak) parah akibat penggalian pasir tersebut. Gunung kok digali terus? Bisa berabe lho kalau masih dibiarkan. Pasir sangat berbeda dengan pepohonan. Kalau sudah habis digali, kondisi tanah akan berada dititik nadir mengkhawatirkan," katanya.

Sukron menyebutkan, penggalian besar-besaran akan sangat membahayakan kehidupan warga di sekitar. Dengan laju kerusakan hutan yang sangat tinggi di Indonesia ini, ia menyarankan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi Lingkungan Hidup (KPK-LH) yang tugasnya memonitor pemerintah daerah yang telah mengizinkan eksploitasi hutan tanpa visi pembangunan berkelanjutan. "Di dalam praktik usaha eksplorasi alam juga terdapat praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme," katanya.

Pembalakan bahan material berupa pasir, menurut Sukron, akan mengakibatkan kondisi tanah terdegradasi, bahkan mengakibatkan gunung tersebut tidak akan sekokoh dulu menahan bencana alam. Apabila masih terjadi penggalian pasir di Gunung Guntur, katanya, mereka yang membiarkan penggalian pasir di sekitar kaki gunung telah berbuat jahat, termasuk pemerintah dan para pengusaha.

Ketika pemerintahan seperti ini dibiarkan berkuasa, tulisnya lagi, selama itu pula arah pembangunan akan melenceng dari program perbaikan lingkungan di Indonesia. Jeleknya, pemerintah selalu sibuk sendiri ketika kondisi alam sudah sedemikian rusak sehingga yang terjadi lahirnya kebijakan reaktif, bukan preventif. "Seperti dalam kasus izin penggalian pasir di Gunung Guntur, jika sudah terjadi bencana dahsyat di Garut, barulah pemerintah saling menyalahkan," katanya.

Ingin membaca paparan lengkap Sukron dan tiga foto jurnalistiknya, silakan ikuti Penggalian Pasir di Gunung Guntur Harus Dihentikan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com