Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Warga Kampung Ambon Buka Suara

Kompas.com - 28/09/2011, 18:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat hingga kini masih menyelidiki aksi tawuran di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, yang menyebabkan dua orang tewas. Hingga kini belum ada satu pun pelaku yang ditangkap.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ferdy Sambo, Rabu (28/9/2011), membantah kabar tentang ditangkapnya tersangka dalam kasus tersebut. "Belum ada (tersangka), sampai sekarang kami masih kesulitan saksi," ujar Ferdy.

Ia mengatakan, warga Kampung Ambon cenderung menutup diri soal bentrokan itu. Ferdy enggan menjelaskan lebih lanjut alasan ketidakterbukaan warga itu. "Saya tidak tahu kenapa. Yang jelas saya minta warga kooperarif untuk mengungkap kasus ini. Kalau tidak ada yang mau memberi keterangan ke polisi, kami sulit juga menghimpun informasi," ujarnya.

Polisi saat ini sudah menyita beberapa barang bukti termasuk dua buah bong (alat pengisap sabu) dari lokasi kejadian. Alat penghisap sabu itu, kata Ferdy, masih diselidiki penyidik termasuk dugaan korban mengonsumsi narkoba sebelum tewas. "Kami masih menunggu hasil otopsi," katanya.

Tawuran di Kampung Ambon terjadi di Jalan Mutiara RT 007 RW 007, Kelurahan Kedaung, Kali Angke, pada Senin (26/9/2011) sekitar pukul 23.00. Dua orang tewas akibat sabetan senjata tajam.

Korban Yulian Watimori (45) tewas karena luka tusuk di perut, tulang lengan tangan kiri putus, serta bahu kiri dan punggung telapak tangan kanan luka bacok. Sementara itu, Demianus Reta Ubun tewas dengan luka bacok di kepala belakang, luka tusuk di punggung, paha kanan robek, dan ibu jari tangan kanan putus. Seorang lagi luka-luka berat, yaitu Yesi Tato (50), dengan beberapa luka bacok di badannya. Sampai Selasa pagi, polisi masih belum mengetahui keberadaan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com