Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Solo Gambarkan Kelemahan Pemerintah

Kompas.com - 25/09/2011, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Kota Solo, Minggu  (25/9/2011) ini, sekali lagi memperlihatkan kelemahan pemerintah, terutama aparat keamanan, dalam mengantisipasi aksi terorisme. Meski sudah banyak teroris ditangkap dan ditembak, ternyata masih muncul juga aksi bom yang menciderai masyarakat.  

Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Stefanus Gusma, menyampaikan hal itu di Jakarta, Minggu siang.

"Tiga kasus kekerasan yang terjadi berurutan di Ambon, Makassar, dan di Solo hari ini, menunjukkan kegagalan sistematis pemerintah dalam melindungi dan menjamin keamanan warganya. Akar kekerasan di Solo ini adalah lemahnya pemerintah," katanya.  

Stefanus Gusma menilai, sebenarnya aksi terorisme dan anarkisme bisa hilang dari bumi Indonesia, jika ada kemauan dari pemerintah untuk serius mengatasinya. Konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), hanyalah isu yang diciptakan untuk memecah-belah masyarakat.  

"Kalau hanya muncul satu atau dua kasus saja, mungkin itu bisa dikatakan sebagai kasuistik. Namun, kalau sudah berkali-kali terulang peristiwa serupa, sulit dielakkan bahwa semua itu merupakan kegagalan sistematis," katanya.  

Atas kondisi ini, masyarakat diimbau  agar tidak terprovokasi oleh apa pun. Termasuk,  kemungkinan upaya pengembangan isu ke arah konflik horizontal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com