Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Minta Aparat Serius Usut Bom Solo

Kompas.com - 25/09/2011, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Peristiwa bom bunuh diri yang meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) sekitar pukul 10.55 WIB, di Jalan Arif Rahman Hakim,  Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011), sangat menyakitkan. Apalagi ledakan itu terjadi dalam kondisi masyarakat yang sedang menjahit kembali solidaritas kebangsaan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengecam keras peristiwa tragis itu.  

"PKB sedih dan mengecam keras peristiwa ini, siapa pun pelakunya. Bangsa ini dibangun atas dasar keberagaman, peristiwa ini selain politis juga merusak bangunan keberagaman kita," katanya lewat rilis kepada Kompas.com, di Jakarta,  Minggu (25/9/2011) siang.

Muhaimin meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu untuk mengusut tuntas kasus ini. "Aparat harus tegas, tangkap siapa pun yang terlibat. Saya minta seluruh jajaran warga Ahlussunnah, termasuk PKB, untuk membantu saudara kita yang menjadi korban peristiwa mengenaskan ini," kata politisi yang juga menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Peristiwa bom bunuh diri semacam itu telah terjadi untuk kesekian kalinya di Tanah Air. Tragedi itu selama ini kerap dihubung-hubungkan dengan umat Islam. Menanggapi pencitraan itu, Muhaimin menyampaikan perlunya membangun persaudaraan antarumat beragama dengan lebih kuat.  

"Jika pelakunya umat Islam, saya orang pertama yang meminta maaf kepada saudara kita yang Nasrani. Islam tidak mengajarkan kekerasan. Kepada umat Islam, saya berpesan jangan melukai bangsa sendiri. Kita harus saling bantu-membantu dengan yang berbeda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com