Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api Muncul Lagi

Kompas.com - 21/09/2011, 03:38 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Titik api masih terus bermunculan di wilayah Sumatera Selatan meskipun sebagian daerah mulai diguyur hujan menyusul adanya program hujan buatan selama 10 hari terakhir. Sebagian titik panas merupakan titik api baru dengan lokasi yang terus berubah. Hal itu berarti masih ada aktivitas pembakaran lahan.

Menurut pantauan satelit Modis dan NOAA, titik api di Sumatera Selatan, Selasa (20/9), berjumlah 12 titik yang semuanya merupakan titik panas baru. Jumlah ini turun dari sehari sebelumnya, yaitu 95 titik sesuai satelit Modis dan 85 titik menurut satelit NOAA. Padahal, pada Jumat pekan lalu, titik panas di Sumatera Selatan (Sumsel) sudah tidak terpantau lagi.

Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Kebakaran Lahan dan Hutan Dinas Kehutanan Sumsel Achmad Taufik mengatakan, perkembangan titik panas di Sumsel sangat fluktuatif, baik jumlah maupun lokasi penyebaran. ”Namun, sebagian besar titik api hari ini adalah titik api baru. Artinya, kebakaran lama yang terdapat di lahan-lahan gambut sudah sangat kecil timbul lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, konsentrasi titik api terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada Selasa, penyebaran bergeser dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Musi Rawas, Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin, dan Banyuasin.

Salah satu titik api terdeteksi berada hanya 5 kilometer arah timur Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Kebakaran lahan di dekat bandara itu dikhawatirkan menimbulkan gangguan penerbangan.

Berdasarkan pantauan, kabut asap masih terjadi di sebagian Kota Palembang terutama pagi hari meskipun tak lagi tebal seperti tiga pekan lalu. Hujan masih terus turun secara sporadis di sejumlah wilayah Sumsel dengan intensitas ringan hingga sedang.

Upaya hujan buatan masih terus dilakukan Tim Teknologi Modifikasi Cuaca Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan dua pesawat Cassa jenis 122-200. Penyemaian bibit hujan buatan dilakukan berdasarkan lokasi titik panas dan kondisi awan secara harian.

Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palembang, peluang hujan deras di wilayah Sumsel masih kecil. Hal ini karena penguapan air laut di sekitar Sumsel masih rendah. ”Peluang terbesar adalah hujan ringan secara sporadis,” kata Agus Santoso dari BMKG Kota Palembang.

Selain hujan buatan, upaya pemadaman titik api dilakukan dengan bom air menggunakan dua helikopter, serta penyiraman air dari darat. Selain itu, dilakukan pendinginan dengan penyiraman air di sejumlah lahan gambut bekas kebakaran di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Hujan buatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com