Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Tanri Gandeng Pengusaha Eropa ke Sulteng

Kompas.com - 15/09/2011, 11:02 WIB

PALU, KOMPAS.com- Pengusaha Tanri Abeng dan Yan Darmadi menggandeng investor Eropa untuk berbisnis di Sulawesi Tengah. Bisnis yang dilirik adalah kelapa dalam, kakao, karet, sawit, dan geotermal.

Tak sekadar jadi pembeli, pengusaha ini akan menjajaki pembangunan pabrik pengolahan minuman dari air kelapa dan pembuatan bubuk kakao, serta pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik panas bumi.

Terkait rencana ini, Tanri Abeng dan Yan Darmadi serta perwakilan pebisnis dari Eropa, bertemu Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu di Parigi Moutong, Rabu (14/9/2011) malam.

Selanjutnya, Tanri Abeng dan rombongan juga akan bertemu Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan sejumlah bupati. Dalam pertemuan dengan Bupati Parigi Moutong serta sejumlah pengusaha dan petani, Rabu malam, Tanri mengatakan, rangkaian kunjungannya ke Sulteng adalah bukti keseriusan untuk melebarkan sayap bisnis di daerah ini .

"Saya dan pak Yan serta rombongan sudah melakukan survei dan mendata peluang investasi yang memungkinkan kami kembangkan di daerah ini. Kami menilai daerah ini cukup potensial dan punya prospek cerah untuk berbisnis. Kami tidak mungkin datang jika data awal yang kami punya tidak menjanjikan untuk berinvestasi. Kami serius dan bisnis yang akan kami jalankan, akan melibatkan masyarakat. Konsepnya adalah sinergi badan usaha milik daer ah, badan usaha milik swasta dan badan usaha milik rakyat yang akan menguntungkan semua pihak," kata Tanri.

Untuk kelapa dalam dan kakao, Parigi Moutong akan menjadi pusat pengembangan bisnis, sementara karet dan geotermal di kabupaten Sigi. Adapun pabrik semen dijajaki di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Sawit di Kabupaten Donggala.

Untuk ke lapa dalam misalnya, Parigi Moutong punya lahan seluas 24.548 hektar dengan produksi mencapai 37.935 ton per tahun. Sementara kakao, arealnya mencapai 65. 439 hektar dengan produksi 43.962 ton per tahun.

Untuk seluruh Sulteng, areal perkebunan kako mencapai 240.000 hektar dengan produksi 130.000 ton per tahun. U ntuk kelapa dalam, Tanri Abeng mengatakan akan lebih fokus pada air kelapa. Untuk ini pihaknya menggandeng pebisnis dari Eropa yang sudah menjalankan bisnis minuman air kelapa di Brazil dan Filipina dengan pasaran Amerika.

Adapun sawit di Sigi berada di lahan seluas 20.000 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan. Sementara geotermal juag di wilayah ini, punya potensi pembangkit listrik hingga l ebih dari 30 MW.

"Yang paling penting dari berbisnis dan membangun pabrik adalah ketersediaan bahan baku, dan dari hitung-hitungan kami produksi yang ada di daerah ini bisa memenuhi kebutuhan bahan baku," tambahnya.

Selain bertemu dengan pemerintah dan petani, Tanri Abeng dan rombongan juga akan meninjau langsung lahan perkebunan rakyat di beberapa kecamatan di Parigi Moutong serta Donggala. Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu berharap rencana kerjasama ini segera teralisasi.

"Saya berharap kerjasama ini nantinya bukan hanya memberi nilai tambah pada petani tapi juga akan membuka peluang lapangan kerja dengan pembangunan pabrik. Sebagai pemerintah, kami akan membantu dengan berbagai kemudahan, termasuk soal regulasi," katanya.(

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com