Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinggiran Semarang Mulai Kekeringan

Kompas.com - 14/09/2011, 00:24 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Selasa (13/9/2011) siang, suhu udara di kawasan persawahan Sumberrejo Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, mencapai 38,8 derajat celcius.

Di tengah cuaca terik itu, Sarimi (42) sibuk memilih kacang hijau yang ditanamnya tiga bulan lalu, yang masih bisa dipanen. Menurutnya, tanaman itu harus dipanen selekasnya karena jika dibiarkan akan mengering dan tak laku dijual.

Selain kacang hijau, Sarimi juga menanam ketimun di pematang sawahnya. "Kemarau tahun ini selain panjang juga lebih parah karena kering. Dalam tiga bulan terakhir saya harus menyirami tanaman ini pagi dan sore," kata Sarimi.

Ketika kemarau mulai melanda, Sarimi masih merasa tenang karena saluran irigasi di sawahnya masih mengalirkan air. Namun memasuki bulan ketiga, ketika saluran air mulai kering, ia hanya bisa pasrah.

Sejak penanaman sampai dipanen, Sarimi yang memiliki sawah seluas 3000 meter persegi ini mengeluarkan uang sebanyak Rp 600 ribu. Biaya itu selain untuk membeli bibit, juga untuk membeli pestisida. "Seminggu terakhir sebelum akhirnya saya panen, saya harus membeli air Rp 75 ribu tiap hari," kata Sarimi.

Dirasa berat, akhirnya Sarimi memutuskan untuk memanen tanaman kacang hijaunya. Karena terlalu lama kekurangan air, hasil panenannya juga tidak maksimal. "Saya jual, total hanya mendapat Rp 300 ribu saja. Kalau ketimun ini, malah parah. Gak laku sama sekali. Akhirnya saya bagikan ke para tetangga," kata Sarimi.

Di wilayah kecamatan Tembalang, areal yang mengalami kekeringan meliputi Dusun Sumberrejo, Dusun Meteseh, Dusun Pengkol, Desa Rowosari, Dusun Kebontaman, dan persawahan di tiga kelurahan.

Untuk memenuhi kebutuhan air, warga memanfaatkan air sungai yang ada. "Semua sumur kering, ya kami memanfaatkan air sungai. Pemerintah kota Semarang belum pernah droping air bersih," kata Kasmuri, warga Rowosari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com