Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jelaskan Duduk Persoalannya

Kompas.com - 12/09/2011, 08:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menginstruksikan penambahan personel keamanan di Ambon, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk menjelaskan duduk persoalan dan apa yang terjadi di Ambon agar masyarakat tidak mendapat informasi yang keliru dan dapat memperluas kerusuhan.

”Jangan sampai kerusuhan di sana menjurus pada isu SARA,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Senin (12/9/2011) pagi ini.

Sebelumnya, Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam pesan singkatnya kepada Kompas menyatakan sudah menginstruksikan kepada Gubernur Maluku, Kepala Polri, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk terus mengantisipasi dan mengikuti perkembangan kerusuhan di Ambon. Jajaran pemerintahan dan keamanan di sana diminta bekerja sama dengan tokoh masyarakat di sana untuk mendamaikan pihak-pihak terkait agar tidak berlaku anarkis.

”Jangan lengah karena pada masa lalu kejadian awal juga seperti ini. Segera kumpulkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan yang terkait untuk bersama-sama melakukan upaya damai dan tidak melakukan tindakan anarkis, tidak percaya terhadap isu SARA yang disebarkan, dan segera menjelaskan tentang kejadian yang sebenarnya kepada masyarakat,” katanya.

Djoko menjelaskan, pertemuan muspida dan tokoh masyarakat telah dilakukan pada Minggu malam dan mereka turun ke lapangan agar masyarakat tidak terprovokasi dan tidak melakukan kekerasan satu sama lain.

”Kejadian awalnya adalah kecelakaan lalu lintas tunggal pengendara motor dan pengemudinya meninggal. Kemudian disebarkan isu lewat SMS (pesan singkat) seolah-olah korban (bernuansa) SARA,” jelas Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com