Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sukabumi Andalkan Mata Air

Kompas.com - 11/09/2011, 17:30 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com — Warga Desa Pagelaran, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, juga kesulitan air selama musim kemarau ini. Mereka mengandalkan air dari mata air yang tertampung di Situ Kadaung untuk mandi dan mencuci peralatan dapur.

"Dalam satu hari, saya mengambil air di situ ini sebanyak empat kali. Sekali ambil dua jeriken kapasitas masing-masing 20 liter," kata Khaerudin (48), warga Desa Purabaya, Minggu (11/9/2011).

Khaerudin harus menempuh jarak tak kurang dari 1 kilometer dari rumahnya menuju situ tersebut. Jalan yang ia tempuh mendaki, berkelok, dan sebagian berbatu tajam.

Sumur di rumahnya dengan kedalaman sekitar 19 meter sudah kering sejak pertengahan Juli lalu. Kebutuhan air minum warga Desa Pagelaran dipasok dari sebuah sumur di Desa Cisereuh. Mereka menggunakan mesin pompa dan disalurkan dengan pipa paralon sepanjang lebih kurang 150 meter.

"Kedalaman sumur itu juga sekitar 18 meter. Mungkin sebulan lagi sudah habis," kata Amas Sukendar (40), warga Pagelaran. Setiap hari, saluran yang terletak di depan rumah Amas itu ramai oleh warga yang mengantre. Setiap pagi dan sore, warga mengantre air bersih membawa 1-2 ember atau jeriken.

"Air ini bagus untuk minum, tidak berbau. Kalau air dari Situ Kadaung tidak bisa diminum," kata Amas. Menurut Kepala Desa Pagelaran Nuryadi, nyaris semua keluarga di Kampung Pagelaran kesulitan air bersih.

"Selain itu, warga di Kampung Ciroyom dan Kampung Babakan Kadaung pun mengalami hal serupa," tutur Nuryadi. Dia menambahkan, warga yang sumurnya kering bisa memanfaatkan air dari Sungai Cirajeug dan beberapa mata air di Kampung Tegallega. Namun, warga harus menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer atau menyisihkan penghasilan untuk membayar pengambil air.

"Selama ini belum ada bantuan pasokan air bersih dari pemerintah," ujar Nuryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com