Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Singapura Mencari Air Bersih

Kompas.com - 05/09/2011, 03:04 WIB

Pabrik salinasi yang kedua dan terbesar di Singapura ini memiliki kapasitas produksi 70 juta galon per hari. Sementara pabrik sebelumnya hanya 30 juta galon air per hari.

Pembangunan pabrik salinasi yang kedua ini untuk mengantisipasi negara ini menghadapi ledakan penduduk. Mengingat, ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, negeri ini mengalami keterbatasan sumber daya alam, termasuk air bersih.

Pada tahun 2060, seiring dengan pertumbuhan penduduk, diperkirakan kebutuhan air bersih akan meningkat dua kali lipat. ”Kami berupaya mengumpulkan kembali setiap tetes air yang kami pakai,” kata Perdana Menteri Lee.

Investasi

Dalam sambutan di acara tersebut, Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga Menteri Keuangan dan Tenaga Kerja Tharman Shanmugaratnam mengatakan, untuk mendukung semua upaya itu, pemerintah menambah anggaran Lembaga Riset Nasional (National Research Foundation/NRF) Singapura sekitar 140 juta dollar Singapura untuk penelitian dan pengembangan di sektor air.

Tharman berkeyakinan investasi itu akan memberikan manfaat maksimal, yakni meningkatkan kontribusi pendapatan negara dari sektor air.

Keseriusan Singapura berinovasi dan berinvestasi pada sektor air mengundang minat perusahaan besar untuk berinvestasi pula di negara itu. Tharman menyebutkan, sekitar 23 pusat penelitian air kini tumbuh dan berkembang di Singapura. Pusat-pusat riset itu dibangun perusahaan terkemuka, di antaranya Siemens Water Technologies, GE Water, Keppel, dan Hyflux. Pusat riset itu bekerja sama dengan universitas dan badan pemerintah.

Dengan kebijakan politik, komitmen, dan kolaborasi investasi dengan swasta, Singapura berkeyakinan mampu menjaga keamanan air secara berkelanjutan dan menyediakan air bersih untuk melayani kebutuhan air penduduknya.

Cerita sukses Singapura, menurut Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), H Syaiful, memberikan contoh baik soal kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam manajemen pengelolaan air untuk menjamin ketersediaan air bersih.

”Tidak cukup mengandalkan investasi dari pemerintah. Investasi dari pihak swasta dibutuhkan untuk membantu pemerintah,” kata Syaiful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com