Pesta Miras, 1 Tewas, 3 Orang Dirawat

DHARMASRAYA, KOMPAS.com — Seorang pemuda, Pelori (25) asal Kepulauan Nias, yang berkerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, tewas, diduga akibat keracunan pascapesta minuman keras dengan tiga rekannya.

Tiga korban lainnya, Layla (35), Ronal (25), dan Meso (39), tengah menjalankan perawatan di RUSD Sungai Dareh, Dharmasraya sejak Senin, demikian data yang dihimpun di rumah sakit itu, Selasa (30/8/2011).

Salah seorang saksi mata sekaligus korban, Layla (35), ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa satu dari mereka (empat orang, Red) tewas.

Layla menceritakan, mereka berempat mengadakan pesta minuman keras (miras) di salah satu tempat tinggal atau baskem pada perkebunan sawit di Kenagarian Sungai Dareh.

Seusai minum bersama berempat dan sempat beristirahat, tidak berapa lama kemudian salah soerang korban muntah-muntah.

Melihat situasi itu, lanjut Layla, mereka dengan teman lainnya yang dalam kondisi sadar melarikan Polari ke RSUD Sungai Dareh.

Akan tetapi, kendaraan transportasi hanya mengandalkan sepeda motor karena tinggal dalam lokasi perkebunan kelapa sawit termasuk jauh dari ibu kota kabupaten, yakni Pulau Punjung, tetapi tetap saja nyawanya tidak tertolong.

Kepala Polres Dharmasraya Ajun Komisaris Besar Chairul Aziz, ketika dikonfirmasi di Markas Polres Gunung Medan, membenarkan bahwa ada empat buruh kebun kelapa sawit yang berpesta miras akhir pekan lalu.

Bahkan, sampai saat ini terdapat tiga orang yang masih dirawat di ruang UGD RSUD Sungai Dareh. Empat buruh perkebunan itu, ujar Chairul, diduga kuat berpesta miras yang tidak ada kaitannya dalam menyongsong Idul Fitri 1432 Hijriah, tapi sudah menjadi kebiasaan mereka.

Jadi, dengan adanya kasus ini, pihaknya akan menyelidiki penyebab tewasnya satu orang dan satu orang lagi mengalami kebutaan, diduga akibat minuman keras tersebut.

Penyelidikan dilakukan dari mana keempat pemuda tersebut mendapatkan atau membeli minuman keras itu. Jika ditemukan indikasi pengoplosan, baik penjual maupun korban akan ditindak tegas.

Kapolres berjanji, ke depan akan memperketat dan melakukan razia miras di wilayah itu serta menindak masyarakat yang menjualnya.