Krisis Air Bersih di Taitnama Berakhir

KUPANG, KOMPAS.com — Jika tak ada halangan berarti, krisis air bersih yang sejak turun temurun melilit warga Kampung Taitnama di Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang NTT, akan teratasi akhir September mendatang.

Proyek bantuan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) senilai Rp 1,5 miliar itu hingga Senin (29/8/2011) realisasi fisiknya mencapai sekitar 85 persen.

"Menurut rencana, uji coba pengaliran airnya hingga kampung Taitnama akan dilakukan tanggal 29 September mendatang. Kami sedang berusaha merampungkan pekerjaan tersisa," jelas Alex Lamba, pelaksana proyek mitra Yayasan DKK di lokasi proyek, Senin sore.

Proyek ini menggunakan teknologi "air tolak air". Pekerjan masih tersisa di antaranya pengecoran sambungan slof puncak serta lapisan luar dinding bendungan.

Pekerjaan lainnya, penyambungan pipa utama dari mulut bendungan menuju bak elevasi, pemasangan pompa hidran serta sambungan pipa pelontaran air hingga bak utama di puncak tebing, "Pekerjaan tersisa sebenarnya sudah masuk kategori enteng hingga rencana uji coba pengaliran air bisa direncanakan dari sekarang," sambung Adhi Dharmawan, rekan kerja Alex Lamba.

Menurut keduanya, uji coba pengaliran air sebenarnya bisa dipercepat atau lebih awal jika pintu air ditutup total hingga penggenangan kolam bisa penuh dalam dua atau tiga hari. Jika itu dilakukan maka alur di bagian hilirnya akan mengeriing selama hari hari itu hingga bisa menimbulkan keributan masyarakat.

Untuk menhindarinya, penggenangan kolam bendungan dilakukan perlahan dengan membiarkan pintu air terbuka sebagian. "Kami juga sedang menunggu tambahan pipa untuk memenuhi kekurangan sekitar 600 meter, tambah Alex Lamba.