Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35.000 Pemudik Berangkat Lewat Pelabuhan Sampit

Kompas.com - 28/08/2011, 16:18 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com — Sedikitnya 35.000 pemudik telah diberangkatkan melalui Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dalam dua pekan terakhir.

General Manager (GM) Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) III Cabang Sampit, Abdul Rafiq Fanany, di Sampit, Minggu (28/8/2011), mengatakan, dibandingkan dengan arus mudik 2010, angka pemudik tahun ini lebih banyak dan diperkirakan jumlah itu masih akan bertambah.

Arus mudik 2010 hingga Lebaran, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit ada lebih dari 25.000 orang, sedangkan 2011 memasuki H-2 telah mencapai lebih dari 35.000 pemudik.

Hingga memasuki Lebaran nanti, jumlah pemudik melalui pelabuhan Sampit diperkirakan akan mencapai lebih dari 45.000. Kunjungan kapal pengangkut pemudik pada 2011 juga lebih banyak, yakni ada sebanyak 19 kali, sedangkan pada 2010 hanya 16 kali kunjungan.

Menurut Fanany, hingga H-2 Lebaran, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan laut pada 2011 mengalami peningkatan sebesar 27 persen dari tahun 2010.

Meski telah mengalami peningkatan sebesar 27 persen, tidak terjadi penumpukan atau penumpang yang telantar akibat tidak terangkut.

"Arus mudik Lebaran 1432 Hijriah di Pelabuhan Sampit lebih lancar dibandingkan dengan 2010 lalu. Pada arus mudik 2010 masih banyak ditemukan kendala, mulai dari terbatasnya jumlah armada hingga penumpang telantar di pelabuhan," katanya.

Pada H-2 Lebaran ada 5.000 pemudik berangkat dari pelabuhan Sampit yang diangkut oleh dua kapal, yakni Kapal Motor (KM) Leuser dan KM Binaiya.

Untuk KM Leuser mengangkut lebih dari 2.800 pemudik, dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Sementara KM Lawit mengangkut lebih dari 2.700 pemudik dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.

Masih ada empat keberangkatan kapal pada H-1 dari Pelabuhan Sampit tujuan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah. Keempat kapal tersebut adalah KM Binaiya, KM Dharma Ferry I, KM Satya Kencana, dan KM Kirana.

Sementara Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi, mengimbau kepada semua perusahaan pelayaran untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan.

"Kami harap seluruh perusahaan pelayaran untuk mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, yakni mengangkut penumpang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas muat kapal," katanya.

Di lapangan masih ditemukan sejumlah pelanggaran, yakni jumlah penumpang yang dilaporkan pihak perusahaan pelayaran tidak sesuai dengan fakta, yang diangkut lebih dari 3.000, yang dilaporkan hanya 2.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com