Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jalur Mudik Pun Pengendara Motor Tak Tertib

Kompas.com - 27/08/2011, 13:37 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Dampak pembagian arus kendaraan mudik menuju Kota Indramayu membuat waktu tempuh kendaraan pada rute Lohbener-Bangkir molor. Waktu tempuh kendaraan biasanya cukup 10 menit, pada Sabtu (27/8/2011) antara pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB memerlukan waktu tempuh hampir 1 jam karena macet. Padahal jarak Lohbener-Bangkir hanya sekitar 5 kilometer.

Kendaraan pemudik setelah dibagi arus menuju ke Kota Indramayu, sesampai di pasar tumpah Bangkir terjebak macet yang melelahkan para pengendara. Antrean kendaraan yang macet sampai mencapai sekitar 5 kilometer. Puluhan petugas Polres Indramayu, TNI, Satpol Pamong Praja, Pramuka, Orari dan PMI yang sejak pagi banting tulang mengurai macet di lokasi pasar tumpah Bangkir, Sabtu (27/8/2011) pukul 19.00 WIB nyaris mubazir. Tenaga mereka terbuang percuma.

Inginnya para pengendara tertib dan berdisiplin. Kenyataannya malah semau gue. Bahkan menjelang pukul 10.30 WIB serbuan kendaraan mudik, khususnya sepeda motor makin membanjir. Pengendara motor banyak yang kurang sabar. Mereka menerobos badan jalan kendaraan lain yang berlawanan arah. Macet pun kian parah.

Macet di atas Jembatan Bangkir diatasi polisi dengan memberhentikan kendaraan patroli di tengah jembatan. Tujuannya mengajak pemudik bersepeda motor agar tertib. Tidak menyerobot lajur kendaraan lain yang berlawanaan arah.

Diberhentikannya kendaraan patroli polisi di tengah Jembatan Bangkir itu sejenak efektif mampu menertibkan pengendara motor. Namun setelah melintasi mobil patroli polisi itu, pengendara sepeda motor kembali menunjukkan ketidakdisiplinannya.

"Capek deh," komentar Bripka Kartobi, anggota Polres Indramayu dijumpai di Jembatan Bangkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com