Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mudah Bangun Pabrik Gula

Kompas.com - 22/08/2011, 11:44 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta tidak mudah mengeluarkan izin pendirian pabrik gula. Perlu ada studi kelayakan bisnis sebelum pabrik beroperasi, termasuk penyediaan lahan kebun tebu.

Berkaitan dengan rencana pembangunan pabrik gula di Jawa Timur, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia PT Perkebunan Nusantara XI Arum Sabil di Surabaya, Senin (22/8/2011) meminta Gubernur Jatim Soekarwo tidak mudah mempercayai investor. Apalagi hari ini dijadwalkan pertemuan antara Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi dengan Soekarwo di Hotel JW Marriot Surabaya .

Di provinsi dengan penduduk sekitar 35 juta jiwa ini akan dibangun lima pabrik gula di Pulau Madura, Mojokerto, Probolinggo, dan Lamongan dari 15 pabrik gula yang akan dibangun secara nasional. Pembangunan pabrik gula sebagai upaya pemerintah mencapai swasembada gula nasional.

Menurut Arum, Pemerintah Provinsi Jatim perlu meminta studi kelayakan bisnis dari calon investor yang hendak mendirikan pabrik gula. Selanjutnya di bentuk tim khusus untuk menginvestigasi hasil studi kelayakan bisnis yang sudah dibuat perusahaan tersebut.

Saat ini, untuk membuat kapasitas terpasang dengan skala ekonomi menguntungkan, tak semudah membalikkan telapak tangan, karena pabrik harus bisa memasok 60 persen bahan baku dari lahan hak guna usaha sendiri. Jika mengandalkan tebu rakyat dengan sistem bagi hasil, tidak akan pernah memperoleh untung.

Apalagi areal tebu di Jatim sangat terbatas, sehingga pabrik akan memanfaatkan gula rafinasi yang seharusnya untuk industri makanan dan minuman menjadi konsumsi masyarakat.

Sebagai petani kata Arum, memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap pendirian pabrik gula baru di Jatim. "Kendati demikian jika kehadiran pabrik baru sebagai kedok impor gula mentah," petani pasti menolak, ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com