Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipnotis Muncul Lagi

Kompas.com - 18/08/2011, 02:32 WIB

Jakarta, Kompas - Kejahatan dengan cara menghipnotis dan membius korbannya kembali terjadi. Pemudik Indramayu yang transit ke Jakarta dari Pontianak tak luput dari aksi itu. Korbannya dibiarkan tidak sadarkan diri dan uang untuk mudik di kampung raib digondol pelaku.

Sementara itu, di Depok, Jawa Barat, seorang siswa SMA, Lutfi (16), menghilang selama empat hari. Lutfi, yang masih duduk di kelas II Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam SMA Lazuardi, Kota Depok, baru tersadar dibawa empat orang tak dikenal saat terbangun di Masjid Istiqlal, Rabu (17/8) pukul 02.30.

Lutfi mengaku dibawa empat orang tak dikenal itu sejak hari Minggu (14/8) dengan menumpangi mobil Toyota Innova warna hitam. Tanpa sebab, Lutfi tidak dapat menolak permintaan itu.

”Dik, ikut saya..,” kata Lutfi, Rabu (17/8), menirukan permintaan orang tidak dikenal itu. Saat itu, dia sedang membeli minuman di sebuah toko, sekitar 50 meter dari sekolahnya, untuk berbuka puasa. Adapun empat orang yang mengajaknya mengenakan baju dan celana hitam.

Saat di dalam mobil, Lutfi melihat ada tiga pemuda seusianya, sepertinya juga korban. Selama dua malam, Lutfi diajak berkeliling dari masjid ke masjid. Saat itu, Lutfi mengaku, empat orang menawarinya pergi ke Serang, Padang, dan Medan untuk dilatih menembak. ”Saya menolak, saya bilang ingin kembali ke sekolah,” ujarnya.

Saat tersadar di Masjid Istiqlal, Lutfi mendapati dirinya selalu memegang tas dari empat orang tak dikenal itu. Atas saran pengurus masjid, tas itu dia buang. ”Saya menangis. Saya ingat semuanya. Saya ingin pulang,” kata Lutfi. Selanjutnya, pada pagi hari, dia pulang sendiri dengan menggunakan bus transjakarta, dilanjutkan dengan angkutan kota ke rumahnya di Jalan Fatmawati.

Lutfi adalah anak kedua dari pasangan Sukemi dan Luluk. Sukemi adalah Staf Khusus Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Menurut Sukemi, Lutfi sampai di rumah menjelang tengah hari.

Korban pembiusan

Di Jakarta Utara, ditemukan dua pemudik terkapar di pinggir Jalan Yos Sudarso, Rabu pagi pukul 07.30. Mereka adalah Akhmadi (25) dan Tarnoto (27).

Keduanya baru tiba di Jakarta, Selasa malam, dari Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mudik Lebaran ke kampungnya di Indramayu, Jawa Barat.

Mereka ditemukan tak sadarkan diri di depan kantor PLN, seberang Mall Artha Gading. Saat dievakuasi ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, keduanya masih tak sadarkan diri.

Dalam kondisi lemas dan masih sulit membuka mata, Akhamadi menuturkan, dia tak sadarkan diri setelah menyantap kolak yang diberikan seorang pria yang baru dikenalnya. Pria itu dia kenal saat bersama-sama menumpangi bus Damri dari Bandara Soekarno-Hatta ke Terminal Rawamangun. ”Setelah menyantap kolak, saya langsung tidak ingat apa-apa, sampai di rumah sakit ini,” katanya.

Akibat kejadian itu, Akhmadi dan Tarnoto kehilangan dompetnya yang masing-masing berisi uang tak kurang dari Rp 3 juta sebagai bekal mudik. Bahkan, hingga Rabu siang, Tarnoto masih belum sadarkan diri. 

Dokter jaga RS Koja, Hermansyah, mengatakan, diduga keduanya diberikan obat golongan psikotropika, benzodiazepin, dalam dosis tinggi.

Ditemui secara terpisah, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno mengingatkan agar para pemudik harus waspada dan tidak lengah selama di kendaraan umum dan di jalan. (RTS/NDY/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com