SURABAYA, KOMPAS.com - Hati-hati memilih daging sapi di pasaran. Ramadhan, tidak dipungkiri banyak pedagang yang mencari untung lebih dengan menjual daging sapi gelonggongan. Ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan sebelum membeli daging, agar masyarakat tidak terjebak dalam permainan kotor pedagang.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Soeparwoko Adisoemitro mengatakan, cara paling mudah menghindari daging gelonggongan di pasar tradisional adalah dengan membeli daging yang digantung, bukan yang berada di bawah atau di baskom pedagang.
'Daging gelonggongan tidak mungkin digantung, karena airnya pasti jatuh ke bawah,' katanya, Jumat (12/8/2011).
Dari sisi warna menurut dia, daging segar berwarna merah cerah, sementara gelonggongan berwarna relatif pucat. Cara lain lagi, jika ditekan daging segar pasti bentuknya kembali seperti semula. Sebaliknya, daging gelonggongan tidak bisa karena struktur selnya sudah rusak.
Untuk mengantisipasi praktik daging sapi gelonggongan, pihaknya mengaku sudah menurunkan tim untuk memantau aktivitas 122 Rumah Pemotongan Hewan (RPH) seluruh Jawa Timur, maupun melakukan pemantauan langsung di pasar-pasar modern maupun tradisional. 'Jika ditemukan pelanggaran, kami akan tindak sesuai aturan yang berlaku,' jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.