Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Sekitar Marapi Diminta Waspada

Kompas.com - 10/08/2011, 04:02 WIB

Padang, Kompas - Seiring berlanjutnya semburan abu vulkanik dari Gunung Marapi di Sumatera Barat, warga sekitar gunung api tersebut diingatkan untuk waspada dan antisipatif.

”Kami tengah mengupayakan pemberdayaan warga terhadap kemungkinan evakuasi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar Ade Edward, Selasa (9/8).

Ia mengatakan, saat ini, tengah dilakukan penghitungan kebutuhan untuk masa siap siaga dalam bidang komunikasi dan sosialisasi warga.

Ia menambahkan, sejauh ini status Gunung Marapi masih Waspada. Masa ini dimanfaatkan untuk melatih kesiapan warga. Selain masih berstatus Waspada, kawasan pegunungan dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung juga masih tertutup untuk segala aktivitas.

Upaya yang dimaksud termasuk menetapkan zona aman dan bahaya bagi warga. Selain itu, juga dilakukan identifikasi untuk menentukan rumah warga yang layak untuk dijadikan tempat pengungsian sementara. Pasalnya, penggunaan tenda dinilai tidak efektif karena cuaca dingin dan semburan abu vulkanik.

Pada hari itu pula, imbuh Ade, dipasang kamera untuk memonitor keadaan Gunung Marapi secara terus-menerus. ”Namun, hari ini, ada kabut tebal sehingga gejala alam yang menyertai tidak terpantau,” ujarnya.

Gunung Marapi merupakan gunung berjenis stratovolcano yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Pada Rabu pekan lalu, letusan kecil dengan semburan abu vulkanik mulai terjadi di puncak gunung berketinggian 2.891,3 meter di atas permukaan laut itu.

Sayuran aman

Sebelumnya, petani sayuran di kawasan itu mengeluhkan kerugian besar yang harus mereka tanggung menyusul semburan abu vulkanik Gunung Marapi. Pasalnya, sayuran mereka tidak laku di pasaran menyusul kekhawatiran konsumen akan kandungan zat beracun pada sayuran yang terkena abu vulkanik.

Ade menambahkan, sejauh ini, pihaknya belum mengidentifikasi hal tersebut. Ia mengatakan, kawasan pertanian sayur warga yang terdampak abu vulkanik Gunung Marapi relatif tidak terlampau luas.

”Petani tetap bisa memanen dengan baik. Sayurannya juga tidak sampai layu karena begitu hujan turun, langsung terbilas bersih lagi,” ujar Ade.

Saat ini, harga sayuran seperti kembang kol anjlok menjadi Rp 1.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.000 per kilogram. Tomat dari harga Rp 6.000 turun menjadi Rp 2.500 per kilogram.

Sawi per karung dengan berat sekitar 30 kilogram anjlok menjadi Rp 20.000 dari sebelumnya Rp 50.000. ”Semua jenis sayuran turun harganya, termasuk selada dan lobak,” kata Afrizal, seorang petani.

Terdapat sedikitnya 10 wilayah kanagarian di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar, yang terdampak oleh semburan abu vulkanik itu, misalnya Nagari Aie Angek, Pandai Sikek, Batu Palano, Koto Baru, Padang Laweh, dan Sungai Puar. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com