Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Tak Digaji, 3.000 Buruh Mogok

Kompas.com - 03/08/2011, 16:27 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Sebanyak 3.000 buruh PT Sido Bangun, yang berlokasi di Jalan Raya Surabaya-Malang, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melakukan mogok kerja karena sudah 3,5 bulan tak menerima gaji.

Aksi tersebut akan terus dilakukan oleh seluruh buruh hingga pihak pabrik memenuhi mereka. Aksi mogok kerja tersebut dilakukan sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00, Rabu (3/8/2011). 

"Kalau hak kami tak segera dipenuhi, kami tak akan kerja dan kami akan terus menunggu di depan pabrik ini. Karena apa yang kami minta adalah hak kami. Sangat tidak menusiawi kalau kami hanya disuruh kerja, tapi tak dibayar," kata Munadi (35), koordinator para buruh, saat ditemui Kompas.com, di depan pabrik yang memproduksi plastik itu.

Menurut Munadi, jumlah buruh 3.000 orang. Gaji dari masing-masing buruh Rp 1,1 juta. "Itu total gaji buruh di sini karena sistemnya dihitung per minggu," katanya.

Aksi mogok kerja yang terjadi sejak pukul 10.00 hingga pukul 11.00 itu tak diterima pihak pabrik. Para buruh hanya bisa menunggu tanggapan dari pihak pabrik dari luar pabrik. Namun, pukul 12.00 WIB, pihak pabrik memberi izin kepada para perwakilan buruh untuk masuk pabrik menemui pemilik pabrik yakni Efendi Hartanto dan Hermawan untuk melakukan perundingan.

Para awak media tak satu pun diperkenankan masuk areal pabrik. Di pintu masuk sudah dijaga ketat para petugas satpam pabrik. "Untuk media tak bisa masuk. Silakan ambil dari luar pagar saja," kata salah satu petugas satpam.

Menurut Munadi, alasan pihak pabrik tak membayar gaji buruh karena punya tunggakan kepada pihak Bea dan Cukai. "Katanya punya utang di pihak Bea dan Cukai. Akhirnya, pihaknya Bea dan Cukai tak mengeluarkan cukai untuk pabrik ini. Itu alasan pihak pabrik," kata Munadi.

Lebih lanjut, Munadi mengaku, selama pihak pabrik tak melunasi gaji buruh, semua buruh akan tetap mogok kerja. "Kalau gaji kami sudah dibayar, semua buruh akan kembali kerja secara normal," tegasnya.

Sementara itu, pemilik PT Sido Bangun, Efendi Hartanto dan Hermawan, hingga berita ini ditulis masih tak bisa ditemui. Petugas satpam juga tak memberi izin kepada pihak media untuk masuk ke dalam pabrik, untuk meminta konfirmasi kepada pemilik pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com