Dalam suatu diskusi dua tahun lalu di Dinas Pendidikan Provinsi Papua, dibahas upaya untuk mendekatkan pendidikan ke masyarakat yang masih tradisional dan menjadi petani ladang. Pendidikan yang disediakan adalah SD kecil kelas 1-3 dengan tempat penitipan anak atau berasrama serta ada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
Pada masyarakat pramodern disediakan SD kecil kelas 4-6 dan SMP kelas 7-9, berasrama dengan lahan pertanian produktif. Adapun pada masyarakat modern disediakan SD dan SMP standar nasional, SMA/SMK nasional dan internasional, serta pembelajaran jarak jauh.
Konsep yang sedang dalam penggodokan tersebut perlu segera diimplementasikan di tanah Papua. Metode ini diharapkan bisa memfasilitasi pendidikan anak-anak di pedalaman yang masih dalam kondisi tradisional. Jika pendidikan sebagai hak dasar setiap anak diperkenalkan sedini mungkin, kemungkinan anak masuk ke dunia kerja bisa dicegah dan selanjutnya jumlah pekerja anak di Papua dapat diturunkan.
Dengan demikian, kalaupun program MIFEE ini tetap dipaksakan berlangsung di tanah Papua, diharapkan tidak banyak lagi anak yang berbondong-bondong pindah untuk menjadi pekerja anak dan mengais rezeki di sana.