Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPD Mulai Mengizinkan Pengungsi Kembali

Kompas.com - 22/07/2011, 16:57 WIB

MANADO, KOMPAS.com - BPPD Sulawesi Utara (Sulut) mulai mengizinkan pengungsi letusan Gunung Lokon di Kota Tomohon pulang ke rumah masing-masing, namun hanya diluar radius tiga Kilometer (km).

"Bagi pengungsi yang memiliki rumah di luar radius tiga km tidak apa-apa untuk kembali, namun di dalam radius tiga km belum diizinkan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Hoyke Makarawung, di Manado, Jumat (22/7/2011).

Warga yang diizinkan pulang ke rumah, diminta untuk tetap berhati-hati, karena Gunung Lokon masih menunjukan aktifitasnya sesuai dengan seismograf yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Menurutnya, walaupun para pengungsi dizinkan pulang, namun diharapkan tetap kembali ke lokasi-lokasi pengungsi untuk mendapatkan penanganan secara baik dan optimal.

"Warga yang kembali ke tempat tinggal di luar radius tiga km, tetap akan mendapat penjagaan dari tim tanggap darurat dan diinventarisir oleh pemerintah daerah," kata Makarawung.

Sejak aktivitas Gunung Lokon meningkat hingga terjadi letusan beberapa waktu lalu, sedikitnya 5.369 warga berada di lokasi pengungsian disebar di 23 titik lokasi yang disiapkan pemerintah daerah.

Lokasi pengungsian itu antara lain balai pertemuan umum kelurahan, Taman Kota, aula gereja, masjid, ruang kuliah Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Universitas Negeri Manado (Unima) di Tomohon, aula Parakletos dan sejumlah kantor milik pemerintah dan rumah dinas Sinode GMIM.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono menyatakan status Gunung Lokon di Tomohon, masih pada status awas atau level IV. "Tingkat aktivitas masih tinggi, maka status Gunung Lokon masih dipertahankan dalam status awas," katanya.

Surono mengatakan, hasil evaluasi dilakukan saat terjadi peningkatan aktivitas gunung itu, tingkat ancaman, sebaran abu vulkanik ke arah barat laut, namun ke timur tidak.

Indikasi awan panas tidak muncul, lontaran material pijar yang pernah terjadi 2,5 kilometer dari kawah Tambuluan, kemudian hujan abu lebat sekitar tiga kilometer dari pusat letusan.

"Jadi dari tingkat ancamannya, tidak ada aktivitas penduduk dalam radius 3 kilometer dari pusat letusan atau kawah Tomboluan. Dengan demikian penduduk yang berada di luar tiga kilometer boleh beraktivitas kembali seperti biasa," kata Surono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com