Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggaran Sepeda Motor Paling Banyak

Kompas.com - 17/07/2011, 22:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama satu pekan Operasi Patuh Jaya 2011 dilaksanakan, 44.435 pelanggaran lalu lintas terjadi. Dari jumlah itu, sebanyak 30.822 pelanggaran dilakukan oleh pengemudi sepeda motor.

Sementara profesi pelanggar terbanyak yakni karyawan swasta sejumlah 27.803. Pelanggaran yang banyak terjadi adalah pelanggaran rambu S dan P yang jumlahnya mencapai 6.640 pelanggaran.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Tomex Korniawan mengakui bahwa salah satu penyebab tingginya pelanggaran sepeda motor karena pertumbuhan sepeda motor di Jakarta sangat tinggi sementara jalur bagi motor terbatas.

"Jalur sebelah kiri yang harusnya digunakan untuk motor sekarang dipakai busway. Jadi ini kendala kami," ungkap Tomex, Minggu (17/7/2011), di Jakarta. Selain kapasitas jalan yang kurang, Tomex menilai disiplin para pengendara sepeda motor juga sangat rendah.

Hal tersebut, diakui Tomex, tidak terkait dengan mudahnya pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM). "Saya nilai bahwa pemberian SIM adalah keterampilan, skill dan standarisasi sudah dilakukan. Tapi masalahnya ada pada moralitas perilaku dari si pemilik SIM. Selamat itu bukan milik siapa-siapa tapi diri sendiri," tuturnya.

Jakarta Timur Tertinggi

Kepala Unit Penindakan Pelanggaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Adhie Santika menuturkan bahwa dari seluruh pelanggaran yang terjadi, penindakan paling banyak dilakukan di Jakarta Timur jumlahnya mencapai 6.953 penindakan dari total seluruh penindakan. Menurut Adhie jumlah penegakan hukum di Jakarta Timur tinggi karena banyak petugas lalu lintas yang diturunkan pada wilayah itu.

Bila petugas lalu lintas di masing-masing wilayah Jakarta Pusat, Utara, Selatan, dan Barat hanya 200 orang, di Jakarta Timur jumlah anggota yang turun mencapai 450 orang.

"Di Timur jumlah petugas lebih banyak karena karakteristik wilayah, adanya Bandara Halim Perdana Kusama sehingga banyak tamu dan pejabat VVIP, tempat hiburan, dan luas wilayah," kata Adhie.

Selain jumlah petugas yang banyak, tingginya arus urbanisasi di Jakarta Timur juga berpengaruh pada jumlah kendaraan yang ditilang. Dibanding wilayah Jakarta Barat dan Selatan, lanjut dia, Jakarta Timur memiliki pintu masuk lebih banyak bagi masyarakat yang menetap di pinggiran Ibu Kota, seperti Depok, Cibubur, dan Bekasi, namun mencari nafkah di pusat kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com